JAKARTA – Sementara itu, masih terkait “rusuh Senayan” final Piala Presiden 2015, Polda Metro Jaya menahan 8 orang suporter dari sebuah klub sepakbola. Mereka diduga sebagai biang rusuh di Stadion GBK, Senayan, malam tadi, Minggu (18/10). Sementara seribuan orang lainnya dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, seperti dilansir detikcom, Senin (19/10), mengatakan, dari total 1.191 orang, ada 8 orang di antaranya ditahan. Mereka akan diproses, karena terbukti melakukan tindak pidana, seperti salah satunya membawa senjata tajam.
“Sebanyak 1.189 lainnya yang rata-rata masih berusia remaja dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing setelah dilakukan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan. Semuanya sudah dijemput sama orang tuanya masing-masing secara bertahap sejak dini hari tadi sampai pagi ini,” lanjutnya.
Polisi mempertimbangkan untuk tidak mengembalikan mereka pada malam itu juga tetapi menunggu setelah suporter Persib pulang semua. Ini dilakukan untuk mencegah agar suporter Viking tidak ada yang menjadi korban.
“Sehingga, suporter Viking akan merasa aman dan nanti kalau Persija main di Bandung, Jakmania aman juga,” imbuhnya. (dtc/bay)
Sementara, 8 orang yang diproses di antaranya:
1. DK (14), siswa kelas 3 MTs di Jakarta, karena kedapatan membawa 1 buah tapal kuda.
2. AI (17), pengojek, kedapatan membawa sebilah samurai.
3. AA (14), membawa spanduk provokasi
4. AB (23) suporter, kedapatan membawa keris kecil.
5. SU (20) kedapatan membawa gir.
6. SN (13), kedapatan membawa pisau kujang.
7. SZ (18) kedapatan membawa pisau lipat.