KARAWANG – Ini dia sikap politik yang akan dilakukan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Karawang. LSM berbasis massa ini menyatakan akan menjadi oposan terhadap Pemkab Karawang pasca Pilkada 2015. Sikap oposisi terhadap pemerintah yang bakal dilakukan LSM GMBI Distrik Karawang ini disampaikan langsung ketuanya, M Sayegi, dalam orasi politiknya di hadapan peserta Rakerdis dan Rapat Pleno, Selasa (20/10) di Gedung KNPI Karawang.
“Garis perjuangan GMBI, menyusul ketidakmampuan pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat bawah. Sikap kami sudah jelas, siapapun pemimpin di Kabupaten Karawang ini, yang tidak pro terhadap masyarakat bawah. Maka, kami akan berada di barisan masyarakat bawah, dan siap menjadi oposisi,” tegas Dewa, sapaan akrab M Sayegi.
Dikatakan Dewa, selama ini Pemkab Karawang dirasa masih kurang memperhatikan nasib rakyatnya, terlebih dari golongan bawah. Pemkab, lanjut dia, terkesan cuek dan malah berpihak pada kaum borjois, pengusaha dan kapitalis.
“Banyak bukti. Lihat kehidupan masyarakat di kawasan pinggiran Karawang sana. Mereka masih hidup dalam ketertinggalan. Salah satunya, menggunakan irigasi untuk keperluan MCK. Tak hanya itu, masyarakat di wilayah pinggiran banyak yang menggantungkan hidup demi masa depannya menjadi buruh urban, TKW dan TKI. Kenapa demikian? Karena kesempatan mereka untuk bisa hidup dan mempertahankan hidup di kabupaten ini sudah tidak ada. Semuanya sudah terampas oleh pendatang, kaum berduit dan pengusaha,” tambah Dewa.
Jika Pemkab Karawang benar-benar pro rakyat, jelas Dewa, tidak mungkin angka pengangguran dan kemiskinan tinggi. Padahal Karawang dikenal sebagai kabupaten lumbung padi dan kota industri. “Masa rakyatnya miskin di lumbung padi dan menganggur di kota industri? Ini jelas menunjukkan kalau pemerintahan di Karawang, baik saat dipimpin Ade Swara hingga diteruskan oleh Plt Bupati Cellica, tidak pro rakyat,” kata Dewa. (zens)