BANDUNG – Masih ingat dengan peristiwa kisruh kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Jawa Barat di Sari Ater Hotel, Kab Subang (18-21/10)? Ternyata, Kepala BPMPD Jabar, Dede Rusdia, mengaku tidak tahu menahu. Bahkan, jangankan ricuhnya, ada agenda kegiatan yang diselenggarakan anak buahnya itupun, orang nomor satu di BPMPD Jabar, tidak mengetahuinya.
“Beliau baru mengetahui ada kegiatan yang digelar oleh salah satu Kabidnya pada Minggu (18/10) malam. Dan awalnya juga beliau tidak tahu kalau acara yang diselenggarakan secara diam-diam itu berlangsung ricuh,” ujar seorang sumber terpercaya dari internal BPMPD Jabar yang namanya enggan dipublikasikan, Jumat (23/10).
Oknum Kabid di BPMPD Jabar, Budi Setiadi, tambah dia, memang sering melakukan kegiatan “siluman”, dalam artian tanpa sepengetahuan Kepala Badan. “Ini bukan pertama kali Budi Setiadi melakukan kegiatan yang tanpa koordinasi atau tembusan kepada pimpinan. Sebelumnya juga sering seperti ini,” katanya.
Sekedar mengulas, pada Minggu (18/10) sampai Rabu (21/10), BPMPD Jabar menggelar kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) di Sari Ater Subang. Dalam kegiatan yang diikuti oleh 270 orang dari 10 kota/kabupaten di Jabar itu, terjadi kericuhan. Para peserta
diterlantarkan, bahkan tidak diberikan akomodasi dan biaya transportasi. Bahkan para peserta hanya diberikan uang sebesar Rp200 ribu.
Para peserta yang tak puas kemudian meminta kejelasan pada Budi Setiadi yang merupakan ketua penyelenggara. Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan kepada para peserta pelatihan kalau anggaran pelatihan sangat minim, yakni Rp500 juta. Merasa tak percaya, para peserta kemudian melakukan penggeledahan bersama aparat TNI dan Satpol PP. Kemudian terungkap dalam penggeledahan didapati dokumen terkait besaran anggaran kegiatan tersebut, yakni Rp1,9 miliar.
Budi kemudian mencoba melakukan lobi2 dengan para peserta pelatihan dengan memberikan tawaran uang sebesar Rp1 juta per-orang. Namun para peserta tidak mau dan menuntut kasus tersebut diproses secara hukum (baca: Diduga Selewengkan Dana Pelatihan, Peserta KPM Geledah Mobil Pejabat BPMPD Jabar). (bay)
Harusnya penegak hukum jeli dengan fenomena yg seperti ini. Kalau dibiarkan bisa jadi bola salju karena bs ditiru oleh instansi lainnya…… kejati dan jekari harus melek