BEKASI – Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjenpol Bachtiar Tambunan menegaskan, seluruh daerah di Indonesia belum bersih dari peredaran Narkoba (narkotika dan obat-obatan psikotropika). Termasuk di Kabupaten Bekasi. “Partisipasi Aktif Kepala Desa, Serikat Pekerja dan Aparat Pemerintahan dalam Mendorong Rehabilitasi 100.000 Penyalahgunaan Narkoba,yang digelar Forum Komunikasi Putra/I Purnawirawan Baret Merah (FKPBM) di Ruang Rapat KH Noer Ali, Lantai IV, Kantor Bupati. Untuk membersihkan Narkoba itu perlu terus diungkap jaringan-jaringan utamanya. Bandar-bandarnya harus diproses hukum dengan tegas. Dihukum seberat-beratnya. Kemudian untuk penggunanya kita harapnya dengan kesadarannya agar mau berubah, sembuh dan meninggalkan barang-barang terlarang itu agar kembali produktif. Itu melalui rehabilitasi,” ucapnya.
“Kita tahun ini diharapkan target 100.000 pengguna yang mau direhabilitasi bisa terwujud untuk seluruh Indonesia. Untuk tahun depan itu dinaikkan targetnya. Karena apapun alasannya, saat ini ada 4 juta penyalahgunaan Narkoba yang perlu direhabilitasi pemulihannya,” ungkapnya.
Dalam rehabilitasi ini, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan seperti pesantren. “Itu sudah banyak pihak pesantren yang ikut melakukan kegiatan rehabilitas. Karena BNN ini hanya memiliki empat tempat rehabilitasi. Yaitu di Makassar, Batam, Bogor dan Kalimantan Timur,” tambahnya.
Masih kata dia, pihaknya juga melakukan upaya-upaya lain bagi para pengguna yang telah mengikuti rehabilitasi. “Ya diarahkan ke berbagai pelatihan-pelatihan seperti montir, handphone dan lain-lain yang dapat membuat mereka (para mantan pengguna narkoba) memiliki aktivitas positif sebagai kegiatan usahanya,” pungkasnya. (iar)