KARAWANG – Pemkab Karawang cuek terhadap keselamatan lingkungan. Terbukti, abrasi yang terjadi di perairan Cemara, Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya, tidak juga diatasi. Padahal, abrasi itu sudah terjadi sejak tahun 2000.
Akibat abrasi itu, rumah warga hancur dan jalan penghubung antara Kecamatan Tirtajaya dan Kecamatan Cibuaya putus. “Itu adalah jalan (akses) para petani tambak untuk mengirim hasil panen ikannya. Sekarang karena jalannya sudah putus ya kami terpaksa harus mutar jauh dan sulit untuk ditempuh,” ujar Wanosuki, Ketua Forum Pesisir, Minggu (25/10).
Selain itu, akibat rumah warga yang hancur terkena terjengan ombak, mereka sekarang tidak punya rumah. “Hampir sekitar belasan rumah yang hancur di terjang ombak, dan yang parahnya sekarang bagi mereka yang tidak ada sanak famili di sekitar kampung cemarajaya mereka tinggal di tempat pemakan untuk tinggal,” jelasnya.
Terkait Abrasi di Desa Cemarajaya, forum pesisir pantai desa Cemarajaya sering meminta untuk pemwrintahan Kabupaten Karawang untuk menyelesaikan permasalahan abrasi yang semakin parah.”Sampai saat ini pemkab Karawang belum ada kepeduliannya terkait abrasi yang melanda desa kami,”terangnya.
Lanjutnya, warga di desa Cemarajaya meminta kepedulian pemkab Karawang, pemprov Jabar, bisa menyelesaikan dan mengatasi abrasi yang semakin hari semakin parah.”untuk meminta Turab saja tidak pernah di dengar apalagi bantu rumah warga yang pada roboh, sudah tidak ada kepeduliannya pemerintah terhadap masyarakat kecil,”ujarnya.
Masih katanya, melihat penderitaan masyarakat kecil yang ada di desa cemarajaya seolah pemkab Karawang tutup mata dan mau tau apa yang sedang di rasakan masyarakat disana.”DPRD dan Pemkab Karawang semuanya diam,”pungkasnya. (plz)