Home » Bekasi » Trafic Light di Beberapa Titik di Bekasi Mati

Trafic Light di Beberapa Titik di Bekasi Mati

BEKASI – Trafic light di beberapa titik di Kota Bekasi mati. Hal ini dapat memicu kemacetan dan pelanggaran oleh pengemudi kendaraan bermotor.

Selain banyak diperbaiki jembatan di jalan-jalan vital seperti di Jalan M. Hasibuan, Jalan Diponegoro, Kota Bekasi serta depan Metland Tambun, Kabupaten Bekasi. Pemda, Pemkot, Pemprov, dan Pemerintah pusat tidak tepat melakukannya meskipun untuk kepentingan masyarakat, dikarenakan dengan padatnya kendaraan akan semakin menambah nilai kemacetan dan kesemrawutan.

Menurut pantauan Jabar Publisher di lapangan, beberapa titik trafic light yang tidak berfungsi, diantaranya Jalan A Yani depan Mega Bekasi Hypermall,Bekasi Barat, Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan dan Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur.

Sedangkan untuk trafic light lainnya yang berada di Kabupaten Bekasi hanya rusak hitungan mundurnya, diantaranya Kalimalang Grand Wisata Tambun, perempatan SGC Jalan RE Martadinata, Jurong, pertigaan Pasir Gombong, Cikarang Utara. Dari kesemuanya adalah trafic light yang berada di titik rawan kemacetan.

Pengguna jalan, Eko Purnomo mengatakan, dari rusaknya trafic light di Bekasi bisa dimanfaatkan oleh oknum polisi. “Kalau trafic light rusak, bisa jadi oknum polisi memanfaatkan situasi. Semisal, ada yang nerobos lampu merah, padahal trafic lightnya mati,” ujarnya.

Dikatakannya, walaupun ada yang mengatur lalu lintas (Polantas), tetap saja tenaga mereka terbatas. Karena di setiap jalan yang rawan kemacetan, terutama yang banyak angkutan kota yang sering menunggu penumpang dan berhenti sembarangan petugas Dishub pun tidak ikut mengatur lancarnya lalu lintas, melainkan hanya menarik retribusi dari sopir-sopir angkutan umum.

Dalam hal ini dinilainya, pemerintah tidak pernah ada keseriusan dalam menangani kesemrawutan jalan. Apalagi banyaknya trafic light yang sering rusak. Padahal, untuk merawat penerangan jalan umum (PJU) atau trafic lightnya sudah ada anggarannya.

Sementara itu, pengusaha dari Forum Investor Bekasi (FIB), Dedi Harsono mengeluhkan, berapa banyak kendaraan yang terlambat mengirim pasokannya, dan berapa besar kerugian yang dialami oleh setiap perusahaan atas keterlambatan pasokan barang. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*