TASIKMALAYA – Nolak melayani nafsu bejat om om, seorang siswi sebuah SMP di Kota Tasikmalaya, dianiaya temannya sendiri. Mirisnya, setelah menjadi korban penganiayaan akibat nolak melayani om om itu, korban malah kena skors dari pihak sekolah.
Korban penganiayaan berinisial NP. ABG kelas 8 di salah satu SMP di Kota Tasikmalaya itu menderita luka di wajah dan tubuhnya akibat penganiayaan yang dilakukan rekan satu sekolahnya, berinisial N. Ihwal penganiayaan, gara-gara NP menolak perintah N untuk melayani om om. Saat itu, NP diiming-imingi akan diberi uang sebesar Rp3 juta untuk jasa kencannya dengan om om itu. Namun NP menolak.
“Saya tolak, tapi dia (N) malah semakin memaksa. Kemudian dia menyeret saya ke belakang sekolah. Saya dipukulin,” ujar NP, kepada penyidik di Unit PPA Polres Kota Tasikmalaya, Jumat (6/11).
NP mendapat penganiayaan di wajah dan badannya. Usai melakukan penganiayaan pelaku meninggalkan korban yang kesakitan di belakang sekolah. “Memang kami dengan N teman di sekolah, tapi tidak satu kelas, saya kelas 8 F kalau N kelas 8 H,” lanjut NP.
Dengan diantar orang tuanya dan anggota Polsekta Cihideung, Korban NP mendatangi Polres Kota Tasikmalaya dan melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Unit PPA, Kamis (5/11). Sementara akibat kejadian ini, korban tidak diperbolehkan masuk sekolah oleh pihak sekolah. Padahal menurut ayah NP Komar, anaknya merupakan korban penganiayaan akibat menolak dijual kepada om om oleh teman sekolahnya.
“Anak saya tidak salah kenapa tidak diperbolehkan masuk sekolah,” ujar Komar usai melaporkan.
“Kedatangan korban untuk melaporkan kejadian pemukulan yang dilakukan pelaku pada saat jam istirahat sekolah. Dimana korban telah dipukuli sebanyak lima kali oleh teman sekolahnya sesama perempuan hingga mengakibatkan luka memar di wajah dan di bibirnya. Kasus ini kini ditangai oleh Satreskrim Polres Kota Tasikmalaya,” ujar petugas di Polres Kota Tasikmalaya. (mar/bay)