INI dia para hidung belang penikmat bisnis lendir DA. Kepada penyidik Polresta Depok, perempuan berusia 30 tahun yang akrab dipanggil Mami ini memaparkan terkait para konsumen peningmat bisnisnya.
Seperti diketahui, DA ditangkap aparat Polresta Depok saat tengah menjajakan “binaannya”, ABG berinisial PB yang berusia 16 tahun, di sebuah hotel berbintang tiga di Depok, beberapa hari lalu. Dalam menjalankan bisnisnya, DA menggunakan sistem online, memasarkan via jejaring sosial Twitter dan bernegosiasi menggunakan Whats App (WA), Line serta BBM. Tarif PSK-nya, untuk sekali “main” sebesar Rp1,5 juta.
“Klien saya variatif. Siapa saja dan dari kalangan mana saja ada. Yang penting punya duit. Soalnya kan tarifnya mahal,” ujar DA.
Dikatakan DA, hidung belang penikmat bisnisnya ada yang dari kalangan pengusaha, profesi, pejabat dan anggota dewan dari daerah. Tapi, kebanyakan dari kelompok pengusaha WNA. “Kalau pejabat atau anggota DPRD itu dari daerah,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, Selasa (17/11/2015), mengatakan, dalam kasus ini pihaknya terus melakukan pengembangan. “Kita lihat apakah tersangka bekerja secara kelompok atau sendirian. Dalam hal ini tersangka mengaku memiliki ‘binaan’ yang usianya di bawah umur sebanyak enam orang,” ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, DA menawarkan PSK-nya kepada hidung belang lewat layanan online, seperti WA, Line dan BBM. Sebelum ketemu dan memberikan PSK-nya, terlebih dulu DA memberikan pilihan kepada kliennya.
“DA mengirim foto-foto cewek “asuhannya”. Cewek tersebut lengkap dengan spesifikasi ukuran-ukuran vital badan, seperti, ukuran dada, pinggul, tinggi badan, ukuran panjang rambut. Ditawarkan pula jenis warna kulit, putih, kuning langsat,terang, atau kulit coklat. Kemudian, postur badan tinggi atau sedang. Selain itu, ditawarkan bentuk postur badan mungil atau besar. Berbodi, kurus, langsing, sintal dan montok. Sesuai dengan selera pemesan. “Dibawa ke hotel sesuai dengan model cewek yang sesuai dengan pesanan pemesan,” sebut Dwiyono. (bay)