KARAWANG – Tubagus Dedy Gumelar atau yang akrab dengan sapaan Miing, mengajak kaum muda untuk membangun desa. Salah satu calon Wakil Bupati di perhelatan Pilkada Karawang yang berpasangan dengan H. Marjuki atas usungan PDI-Perjuangan ini berharap, ke depan desa di Karawang tak hanya ramai saat jelang lebaran atau saat ada seremonial.
“Semangat kaum muda untuk membangun desa perlu terus ditumbuhkan. Kenapa? Karena peluang kaum muda untuk berperan dalam pembangunan desa cukup banyak,” ujarnya, Rabu (18/11/2015).
Saat ini, kata dia, yang diperlukan adalah keterlibatan aktif kaum muda menumbuhkan harapan mewujudkan kesejahteraan di desa. “Menumbuhkan semangat anak muda untuk kembali ke desa bukan hal yang mudah. Apalagi banyak dari keluarga petani, memilih tidak jadi petani. Anak muda hari ini banyak yang ingin jadi insinyur, dokter dan pekerjaan di luar bidang pertanian,” lanjut mantan anggota DPR ini.
Sosok yang dulu akrab dengan grup komedia Bagito ini, lantas mencontohkan. Kata dia, banyak diantara kaum muda, saat ditanya apakah ingin tinggal di desa atau di kota, mereka kebanyakan memilih untuk tinggal di kota.
“Itu fenomena yang terjadi. Padahal, peluang untuk memperoleh masa depan dengan membangun desa, itu jauh lebih berpeluang. Banyak hal yang bisa digali dan berpotensi di desa. Kita harus ingatkan, mereka yang jarang mau tinggal di desa, sudah waktunya berperan membangun desanya sendiri,” katanya.
Berikut profil Tubagus Dedi Suwendi Gumelar (Miing)
Lahir di Lebak, Banten, 27 April 1958. Mantan komedian Indonesia berdarah Sunda yang menjadi pendiri grup komedi Bagito. Ia juga anggota DPR periode 2009-2014 dari PDI-P asal Provinsi Banten. Di panggung ia dikenal sebagai tokoh Mi’ing. Dedi Gumelar adalah abang dari Didin Pinasti, juga anggota Bagito.
Kariernya diawali sebagai pengisi acara komedi di stasiun radio SK (Suara Kejayaan) pada tahun 1980-an bersama Bagito, dengan anggota tambahan Yanto (kemudian keluar dari Bagito). Sebelumnya, ia juga menjadi anggota tim kreatif Warkop DKI. Dalam sandiwara radio berdurasi dua jam yang diisinya, Dedi berperan sebagai Pak RT (“Ketua RT”), Mi’ing (seorang anggota Hansip), dan Ina (satu-satunya tokoh perempuan). Grup Bagito kemudian tampil di layar televisi dan meraih kepopuleran nasional. di sini hanya tokoh Miing yang dihidupkan dan kemudian menjadi trade mark-nya.
Keterlibatan Dedi dalam perpolitikan dimulai ketika ia menjadi anggota tim sukses pendirian Provinsi Banten, memisahkan diri dari Jawa Barat. Selanjutnya, ia masuk sebagai anggota PDI-P. (ima/bay)