AROMA perang antara FPI vs Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, nampaknya mulai tercium. Setelah kemarin Ketua FPI Habib Rizieq “diserang” bertubi-tubi gara-gara “Sampurasun”, kini giliran FPI melaklukan serangan balik.
Pada laman Facebook, Kamis (12/11/2015), FPI mengunggah sebuah video lawakan Bupati Dedi Mulyadi bersama seorang anak. Dalam video itu, FPI mempertontonkan bagaimana orang nomor satu di Pemkab Purwakarta ngebanyol dengan seorang bocah di atas pentas lawakan, yang ditonton oleh publik Purwakarta.
Dalam video itu, Dedi mengeluarkan kata-kata kasar, yang menurut FPI tidak pantas dilontarkan oleh seorang bupati, terlebih kepada anak kecil dan di hadapan orang banyak.
”Kita harap Komisi Perlindungan Anak Indonesia melihat tayangan ini,” tulis FPI. (bay)
Berikut petikan postingannya:
HEBOH DEDI MULYADI KASAR! BILANG SIA ANJING GOBLOK KE ANAK DI BAWAH UMUR! Ajaran Sunda yang ‘SOMEAH’ tidak seperti ini. Bahasa Sunda mempunyai keluhuran budi pekerti. Contoh: Kata KAMU bisa berarti banyak dan masing masing beda peruntukannya, diantaranya anjeun, hidep, silaing, maneh, dan SIAAnjeun : Halus, diucapkan kepada seumuranHidep: Halus, diucapkan kepada orang yang usianya di bawah kitaSilaing: kurang halus. diucapkan kepada teman akrab sepergaulan dalam kondisi humoris.Maneh: kurang halus, hanya diucapkan kepada teman akrab sepergaulan dalam kondisi apa sajaSIA: Kasar Sekali, hanya diucapkan oleh Preman-preman dan orang yang tidak berpendidikan dalam kondisi bercanda apalagi marah.Kita harap Komisi Perlindungan Anak Indonesia melihat tayangan ini.
Posted by Front Pembela Islam – FPI on 25 November 2015
BERITA TERKAIT: