BEKASI – Makam Falya Raafani Blegur, bayi 14 bulan yang meninggal diduga akibat dari kelalaian tim medis Rumah Sakit Awal Bros Bekasi dibongkar oleh Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya untuk keperluan otopsi.
Seperti diketahui bersama, Falya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belit, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.
Pembongkaran makam bayi malang ini dihadiri oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mujiono dan 20 orang timnya. “Kami dari Polda Metro Jaya hari ini bersama akan melakukan pembongkaran mayat guna memperoleh kejelasan meninggalnya Falya,” jelas Mujiono kepada awak media di TPU Belit, Jum’at (27/11) pagi.
Lanjut Mujiono, pembongkaran makam Falya diperlukan, berdasarkan laporan keluarga, meninggalnya bayi tersebut pada 1 November 2015 lalu disebabkan oleh tindakan malpraktik tim medis RS Awal Bros Bekasi.
Hasil pembongkaran makam ini, kata Mujiono, akan dibawa ke laboratorium oleh BIDDOKKES (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) Polda Metro Jaya. Dan selanjutnya, jenazah Falya akan dibawa ke tim laboratorium forensik dari RS POLRI Dr. Soekanto.
Sementara itu, orangtua dari almarhumah Falya, Ibrahim Blegur (36) menyatakan siap menerima keputusan tim penyidik untuk membongkar makam putri bungsunya. “Ya, jujur saja, saya dan istri pasti sedih, tapi mau gimana lagi. Saya ingin ada kejelasan meninggalnya putri saya,” ucapnya dengan nada sedih.
Tim Dirreskrimsus dan BIDDOKKES Polda Metro Jaya sampai di pemakaman sejak pukul 08.00 WIB pagi. Di sekitar makam berukuran sekitar 1 meter x 60 cm ini dipasangi terpal berwarna hitam. Orangtua Falya yang sangat sedih tidak dapat menyaksikan pembongkaran makam ini. Sementara tim penyidik didampingi oleh Yusuf Blegur selaku paman Falya.
Sementara itu, Kanit I Sub Direktorat Sumberdaya Lingkungan Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Harris Jakin menjelaskan, dalam proses pembongkaran makam tersebut terlihat perbedaan antara jenazah orang dewasa dengan jenazah bayi. Karena, saat itu tidak ada lalat atau belatung yang hinggap di tubuh jenazah.
“Kuasa Allah ya. Kelihatan bedanya yang masih suci. Jenazah almarhumah masih bersih, tidak ada lalat atau belatung,” jelasnya.
Harris menjelaskan, saat melakukan pembongkaran makam, di atas tenda hitam yang menutupi makam berukuran kecil tersebut, memang terdapat lalat beterbangan. Namun, tidak ada satupun yang hinggap di tubuh mungil jenazah suci Falya.
“Secara ilmu kedokteran proses pembusukkan sama saja antara mayat dewasa dan bayi. Ini bukti kalau bayi masih suci,” kata Harris.
Ia menjelaskan, proses yang dilakukan oleh tim BIDDOKKES Polda adalah uji toksikologi. Uji tersebut untuk menunjukkan ada atau tidak indikasi almarhumah keracunan, serta zat-zat apa yang di dalam tubuhnya.
Tim forensik mengambil sampling organ tubuh seperti hati empedu, ginjal, lambung, dan jantung. Selain itu, juga diambil sampling tanah di 20 M sekitar makam, dengan jarak 20 cm dari setiap sisi, Barat, Timur, Utara, Selatan. Kemudian tanah di atas papan, serta di bawah jenazah yaitu sekitar lambung.
“Tanah sekitar, tanah di bawah jenazah, di bawah jeroannya, lalu dilihat ada tanda-tanda kekerasan atau tidak, juga titik infusnya dimana,” jelasnya.
Salah satu petugas dari Puslabfor Mabes Polri menjelaskan, pihaknya melakukan olah TKP terlebih dahulu sebelum mengambil sampling untuk kebutuhan otopsi. “Kita olah TKP dulu lalu pengambilan barang bukti sampling,” jelas petugas yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut.
Dari hasil uji toksikologi yang diambil oleh tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan tim Forensik Polda Metro Jaya telah dikumpulkan di satu box plastik untuk dibawa ke laboratorium forensik RS Polri dr. Soekamto. Setelahnya, jenazah kembali dikafankan dan dibacakan doa oleh seorang ustadz.
Pihak keluarga berharap jika hasil otopsi ini akan memberikan penjelasan mengenai penyebab meninggalnya bayi tersebut yang dianggap janggal.
“Dengan ini keluarga berharap Polda agar bantu mengungkap seterang-terangnya sesuai fakta dan kami bisa mendapatkan keadilan,” kata Yusuf Blegur, paman Falya.
Sementara itu di tempat terpisah, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, akan membuka konferensi pers di balai kota terkait hasil otopsi jenazah almarhumah Falya Blegur. “Setelah melaksanakan apel pagi, Senin (30/11) nanti, kita adakan prescon terkait hasil otopsi jenazah Falya,” tutupnya. (fjr)
BACA: Subhanallah…Jasad Bayi Korban Dugaan Malpraktek RS Awal Bros Ternyata Masih Utuh