JAKARTA – Polisi secara resmi merilis nama korban yang tewas usai penyerangan dan bom di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabidokkes) Polda Metro Jaya memaparkan, identifikasi korban tewas dilakukan dari berbagai cara baik sidik jari, DNA dan identitas.
Berikut nama korban tewas dalam ledakan dan penyerangan di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Kamis 14 Januari 2016.
Tempat kejadian pertama di Pos Polisi Sarinah ada tiga korban, yaitu:
Kode 001, atas nama Rico Hermawan (20), diidentifikasi secara primer, dengan sidik jari. Rico warga sipil, korban. Hal itu dibuktikan dengan rekaman CCTV. Saat kejadin, dia bersama dengan polisi lalu lintas menuju Pos Polisi.
Kode 002, atas nama Sugito (42) diidentifikasi melalui sidik jari. Sugito masih terduga pelaku. “Sugito mungkin pelaku mungkin tidak,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal.
Kode 003, atas nama Dian Joni Kurniadi (25) diidentifikasi melalui sidik jari. “Dian Joni diduga pelaku dan kediamannya di Meruya,” lanjut Iqbal.
Korban berikutnya di halaman Starbucks ada tiga korban.
Kode 006, atas nama Muhammad Ali (40) diidentifikasi melalui sidik jari. Ali juga diduga pelaku.
Kode 004, atas nama Afif alias Sunakin diidentifikasi melalui sidik jari, Afif diduga pelaku dan saat kejadian dia yang memakai topi hitam, bawa tas dan membawa senjata.
“Masih dicek kebenarannya dan tanggal kelahiran masih belum diketahui,” ucapnya.
Kode 005, atas nama Amer Auali Taher (69), warga Kanada diidentifikasi berdasarkan sidik jari di paspor. “Dia korban dan buktinya ada luka tembak diduga dilakukan pelaku,” kata Iqbal.
Selanjutnya Korban di lokasi dalam Starbucks.
Kode 007, atas nama Ahmad Muhazan Bin Saron (25) diidentifikasi berdasarkan sidik jari. Dia diduga pelaku karena ditemukan luka khas diperut. “Ada luka diperut sama dada koyak, dekat dengan pusat ledakan dan itu diduga cara bertindak bunuh diri,” ujar Iqbal.
Iqbal pun menegaskan, saat ini pihak kepolisian menjelaskan empat diduga pelaku dan satu diduga pelaku atau tidak.
“Jadi empat diduga pelaku, satu mungkin diduga pelaku atau bukan pelaku yaitu atas nama Sugito. Satu WNI dan satu WNA,” ucapnya. (vvn)