Home » Headline » Majalah Penthouse-pun Hentikan Cetak, Kini Beralih ke Versi Digital

Majalah Penthouse-pun Hentikan Cetak, Kini Beralih ke Versi Digital

Salah satu majalah dewasa yang sempat booming di era 70-an, kini memutuskan untuk menghentikan edisi cetaknya. Ya…namanya Penthouse Magazine. Majalah pria dewasa yang beritras sekitar 5 juta eksemplar  ini rela melepas edisi cetaknya.

penthouse_cover.0.0Ups… namun bukan berarti berhenti mempublikasikan konten-konten dewasa dan intim, induk perusahaan FriendFinder Networks yang menerbitkan Penthouse akab banting stir ke format digital. Alasannya, agar Penthouse tetap bisa kompetitif di masa depan.

Reimagined. Dengan mempertimbangkan kembali konsumsi konten yang disukai konsumen saat ini, versi digital Penthouse akan menggabungkan dan mengonversi semua yang pembaca tahu dan suka dari pengalaman saat membaca majalah cetak menjadi kekuatan pengalaman digital,” kata penerbit majalah itu, seperti dirilis The Wall Street Journal.

Langkah tersebut dilakukan FirendFinder Network hanya beberapa bulan setelah Playboy mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menerbitkan foto telanjang. Kebijakan tersebut  merupakan bagian dari sebuah desain ulang yang akan diresmikan Maret mendatang.

Majalah-majalah dewasa telah lama berjuang untuk beradaptasi dengan era digital. Majalah-majalah dari segmen tersebut termasuk di antara sejumlah media cetak pertama yang mengalami kondisi bahwa para pembacanya menyelinap pergi karena berbagai jenis konten dewasa sudah tersedia secara online.

Penthouse, yang pernah terjual lebih dari 5 juta eksemplar, mengalami berbagai tantangan selama dekade terakhir sejak pendiri majalah itu, Bob Guccione, mengajukan status bangkrut pada tahun 2004 dan kehilangan kendali atas perusahaan. Tahun 2013, FriendFinder Networks, yang juga mengoperasikan berbagai situs jejaring sosial dewasa, turut mengajukan status bangkrut.

Penthouse tidak lagi diaudit secara terbuka. Menurut Alliance for Audited Media, sirkulasi saat ini sekitar 800.000 eksemplar, turun dari puncak kejayaan mereka pada tahun 1975 yang bisa mencapai 5,6 juta eksemplar.

Penthouse juga akan menutup sejumlah kantornya di New York. Sementara itu, para pekerja di sejumlah kantor FriendFinder di Los Angeles akan direlokasi. “Langkah ini akan membuat Penthouse tetap kompetitif pada masa mendatang serta akan mulus menggabungkan fitur-fitur bergambar kami yang tak tertandingi dan konten editorial dengan video kami,” kata CEO FriendFinder, Jonathan Buckheit, dalam pernyataan itu. (ver)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*