SUDAH 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat badai salju yang melanda kawasan pantai Timur Amerika Serikat (AS) dari North Carolina hingga New york.
Dilansir Reuters, Minggu (24/1/2015), sedikitnya 13 orang tewas dalam kecelakaan mobil akibat badai salju ini. Masing-masing di wilayah Arkansas, North Carolina, Kentucky, Ohio, Tennessee dan Virginia. Selain itu, ada 1 orang di Maryland dan 3 orang di New York yang juga dilaporkan tewas ketika tengah menyekop tumpukan salju.
AFP juga melaporkan, badai ini telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat di AS, terutama di New York dan Washington. Jutaan orang merasakan langsung efek dari badai salju ini. Ada 200.000 orang dilaporkan berada dalam kondisi tidak mendapatkan pasokan listrik.
Lebih dari 4.400 penerbangan dibatalkan akibat badai salju besar di New York, Philadelphia, Washington dan Baltimore dan lainnya. Kota New York sendiri sampai ditutup dan larangan bepergian diberlakukan kepada seluruh warga.
Ramalan cuaca mengatakan, badai salju ini akan berlangsung hingga Minggu dengan perkiraan ketebalan salju mencapai 60 cm di Washington dan sekitar 20 inchi di New York. Badai salju ini masuk dalam lima bada salju terbesar yang pernah menghantam Washington dalam sejarah.
Gubernur Kota New York Andrew Cuomo telah menutup jalan-jalan di kotanya. Tidak hanya itu, layanan bus dihentikan pada siang hari, jalur kereta bawah tanah dari Manhattan ditutup dari pukul 4.00 waktu setempat. Pertunjukkan Broadway, museum, dan toko-toko ikut ditutup.
Angin kencang yang bertiup memunculkan kekhawatiran akan adanya banjir di wilayah pantai timur. Ramalan cuaca nasional menyebutkan ribuan pengendara terdampar di jalan raya selama berjam-jam.
Pemerintah AS sendiri tengah berupaya keras mengatasi badai salju ini. Ada 2.200 orang personel Garda Nasional yang ditempatkan di 12 negara bagian.
“Keselamatan adalah prioritas nomor satu kami. Kami sedang melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga orang-orang yang aman, dan saya mendorong semua warga New York untuk menunggu badai di dalam ruangan,” ujar Cuomo. (ddd)