BEKASI – Terkait akan adanya aksi unjuk rasa menentang dibangunnya Gereja Santa Clara di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, dari pimpinan KH Isomudin dengan 600-1000 massa, pihak keamanan gabungan yang terdiri dari POLRI, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan melaksanakan pengamanan gabungan dengan total kekuatan sebanyak 1.750 personil sudah termasuk bantuan Brimob dari Polda Metro Jaya (PMJ) sebanyak 3 kompi.
Kasubag Humas Polres Kota Bekasi, IPTU Puji Astuti mengatakan, saat ini di Santa Clara pihak Polsek Bekasi Utara juga standby dengan menurunkan 60 personil untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
“Sesuai laporan yang kami terima, direncanakan ada 3 titik aksi, diantaranya di Santa Clara, Pemkot Bekasi dan kantor DPRD Kota Bekasi,” jelasnya saat ditemui di lapangan, Senin (07/03).
Lanjut Puji, Polres Kota Bekasi sudah melaksanakan apel gabungan pengamanan di lapangan Pemkot Bekasi. Selain itu, kata Puji, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Nandang Jumantara juga hadir untuk memantau aksi unjukrasa.
“Setelah kita mendapatkan surat bahwa akan ada aksi unjuk rasa menentang pembangunan Gereja Santa Clara, kami langsung laporkan ke Polda Metro Jaya, sehingga Wakapolda hadir ke Kota Bekasi untuk memantau jalannya pengamanan,” ujar Puji.
Lebih lanjut Puji mengatakan, sesuai instruksi Wakapolda, dalam pengamanan anggota dihimbau tidak menggunakan senjata api, lebih mengedepankan tindakan preventif dan preentif. “Namun, apabila ada tindakan yang mengarah pidana, kita akan tetap malakukan langkah-langkah hukum,” pungkasnya. (fjr)