BEKASI – Setelah berkunjung ke Bandung, Putri Kerajaan Belgia, Astrid Josephine Charlotte Fabrizia Elizabeth mengunjungi Kabupaten Bekasi. Pada kedatangannya ini, Putri Astrid meresmikan pabrik pisau milik Belgia di Kawasan Delta Silicon 3, Lippo Cikarang, dengan investasi mencapai 2 juta Euro.
Cikarang, kata dia, menjadi lokasi yang dipilih Belgia untuk berinvestasi. Selain pasarnya menjanjikan, kawasan industri di Cikarang ini dinilainya memiliki infrastruktur serta fasilitas yang memadai.
Astrid sendiri mengaku kaget, karena Belgia yang terbilang negara kecil bisa membuka investasi di negara besar seperti Indonesia. “Pabrik ini memiliki teknologi tinggi. Saya cukup terkesan dengan pabrik Belgia yang ada di Indonesia ini. Belgia padahal negara kecil. Penduduk Jakarta itu dua kali lipatnya penduduk di Belgia,” ujarnya kepada Jabar Publisher.
Sementara itu, Production Manager PT BKS Indonesia, Albert Gava menuturkan, kunjungan Putri Astrid ke Cikarang ini, merupakan bagian dari rangkaian tur perekonomian yang diselenggarakan Belgia di Indonesia. Sebelum menginjakkan kaki di Indonesia, Pemerintah Belgia telah memetakan perusahaan apa saja yang akan berdiri di Indonesia.
Menurutnya, Pemerintah Belgia sangat antusias berinvestasi di Indonesia. “Kami diberitahu kehadiran Putri ini. Untuk itu kami jadikan agar putri berkenan membuka pabrik kami. Ini merupakan bentuk dukungan Belgia serta kerjasama yang baik dengan Indonesia,” tuturnya.
Sedangkan President Director PT BKS Indonesia, Philips Willem menyatakan, sebelum menunjuk Indonesia sebagai lokasi pabriknya, perusahaan telah membandingkan dengan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Namun, dengan berbagai pertimbangan, perusahaan memilih Indonesia dan mendirikan pabriknya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Awalnya kami hanya mau membuka kantor di Jakarta pada tahun 2014 lalu. Pasar Indonesia baik, maka akhirnya membuka pabrik di Cikarang. Kami pilih di Cikarang karena terbilang dekat dengan Jakarta, dekat akses tol, kemudian banyak pembangunannya, serta banyak pabrik di sini,” bebernya.
Dijelaskannya, BKS ini merupakan pabrik yang memproduksi pisau rotor untuk sebuah mesin pemotong. Pelanggan dari perusahaan ini bukan masyarakat umum, melainkan pabrik yang memiliki mesin pemotong. Misalnya, mesin pemotong biji plastik atau mesin pemotong besi pada produksi kendaraan.
Diungkapkan Philips, perusahaan ini telah berjalan selama 30 tahun di Belgia. Sedangkan, pabrik di Cikarang menjadi cabang pertama perusahaannya di dunia ini. Nantinya, hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri, kawasan Asia Tenggara, dan sejumlah negara di Eropa.
Selain itu, investasi pabrik di Cikarang ini baru menginjak tahap pertama. Rencananya, perusahaannya akan kembali menanamkan investasi di tahap kedua di Kabupaten Bekasi. “Kami belum bisa putuskan, hanya saja kami melihat pasar di Indonesia cukup bagus, sehingga tahap kedua rencananya akan dibuka lagi,” pungkasnya. (fjr)