Home » Cirebon » Kata Dinkes Kab Cirebon, Warga masih Banyak yang BAB Sembarangan

Kata Dinkes Kab Cirebon, Warga masih Banyak yang BAB Sembarangan

CIREBON – Masyarakat Kabupaten Cirebon masih belum sadar akan berperilaku buang air besar (BAB) pada tempatnya. Terkadang masyarakat Kabupaten Cirebon masih banyak yang BAB sembarangan. Dengan itu Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dari tahun 2010 hingga kini selalu menggencarkan dan memberikan pemahaman betapa pentingnya BAB pada tempatnya karena BAB sembarangan itu sangat tidak baik untuk kesehatan, maka dari itu program bebas BAB sembarangan atau dalam inisial luar yaitu Open Defecation Free (ODF) sering dilakukannya.

jobong-hr“Kita sudah mencoba, hingga bulan Maret tahun 2016 sudah mencapai 73 Desa yang bebas BAB sembarangan atau 17,2 persen dari 412 desa dan 12 Kelurahan, “kata Mudiyono Kasi Penyehatan Lingkungan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon kepada Jabar Publisher, Senin (18/4/2016).

Pihaknya hingga kini selalu menggencarkan program bebas BAB sembarangan. Rencananya akan menggandeng seluruh Puskesmas yang ada diKabupaten Cirebon. “Minimalnya 57 Puskesmas yang ada diKabupaten Cirebon bisa menyumbangkan 1 desa bebas BAB. Insya allah Kabupaten Cirebon akan terbebas ODF 5 tahun kedepan, “jelasnya.

Dikatakan Mudiyono, selain mencoba melibatkan Puskesmas untuk menyumbangkan minimalnya satu desa itu setiap tahunnya terbebas ODF, maka akan mencetak pertahunnya itu 57 desa. “Tetapi kita kembalikan lagi kepada masyarakatnya, ini pun untuk kebaikan masyarakat itu sendiri agar masyarakat itu sadar tentang berperilaku sehat yaitu minimalnya membangun jamban di setiap rumah agar ODF bisa tercapai, “ungkapnya.

Untuk saat ini dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Cirebon baru 73 desa yang bebas BAB sembarangan dan itu ril dilakukan deklarasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dan itu perlu dilakukan verifikasi kembali oleh pusat tetapi kalau belum dilakukan verifikasi belum bisa diakui oleh pusat. “Dalam waktu dekat sekitar tanggal 25 April besok kami mengadakan ODF di desa Pasanggrahan Kecamatan Plumbon, “katanya.

Diakui Mudiyono, pihaknya kesusahan melakukan ODF karena masyarakat Kabupaten Cirebon ini sudah terbiasa menerima bantuan sehingga ketagihan. “Tugas kita melakukan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang sifatnya itu bukan memberikan bantuan tetapi kita berikan pemicuan dengan menyentuh rasa malu yang sering dilakukan oleh masyarakat kita yang sering BAB sembarangan. Minimalnya diharapkan dari situ masyarakat bisa melihat bahaya yang akan dialami. Karena begitu sangat pentingnya dan menyadari betul BAB itu harus terlindungi dengan cara memiliki jamban tadi, “tegasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*