Home » Tasikmalaya » Gerbang Tasik » Lapas Tasikmalaya Punya Cara untuk Membunuh Rasa Jenuh Napinya, Nih Dia…

Lapas Tasikmalaya Punya Cara untuk Membunuh Rasa Jenuh Napinya, Nih Dia…

TASIKMALAYA – Pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tasikmalaya punya cara untuk menangkal kejenuhan dan warga binaannya tidak berprilaku negatif selama menjalani masa tahanan. Yaitu, dengan melakukan pembinaan yang berkaitan dengan bakat serta keterampilan. Salah satunya membuat miniatur mobil dan lampu tempel berbentuk buah-buahan berbahan koran bekas. Mustajabnya, karya para warga binaan ini kini banyak dipesan oleh para pengusaha.

IMG_27042016_204312Penjara atau lapas sejatinya merupakan tempat untuk memberikan hukuman sekaligus upaya mengembalikan pelaku kejahatan ke jalan yang benar. Sehingga ketika selesai menjalani masa kurungan, para napi bisa kembali ke masyarakat dan hidup sesuai aturan.

Prinsip ini menjadi dasar bagi petugas Lapas Kelas 2B, Tasikmalaya, untuk melakukan pembinaan keterampilan terhadap para narapidana, agar menjadi bekal mereka nanti ketika kembali ke masyarakat.
Salah satunya, Sukapto, warga Cijeunjing, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis. Dia kini mulai sibuk dengan aktifitasnya membuat kerajianan miniatur mobil. Tahanan kasus penggelapan mobil ini, diketahui petugas memiliki bakat membuat kerajinan miniatur. Petugas lapaspun memfasilitasi untuk mengambangkan bakatnya.

Semua bahan baku untuk kerajinan disediakan petugas, sehingga kini Sukapto bisa mengekspresikan bakatnya dan menghasilkan karya. Untuk satu buah miniatur mobil truk dibutuhkan sekitar satu kilo kertas koran bekas. Bahan lainya lem kayu, gunting serta alat tulis lainya.

Lapas juga mendidik warga binaannya untuk mengeluti bidang pertanian. Meski di lahan sempit, mereka dilatih bercocok tanam, dari jenis sayuran dan pohon untuk penghijauan.

Menurut Kepala Lapas Tasikmalaya, Julianto Budhy Prasetiyono, pembinaan kemandirian dilakukan untuk peningkatan kemampuan dari warga binaan agar nantinya setelah bebas bisa mengembangkan bekal keterampilan.

“Upaya ini merupakan bentuk pembinaan untuk membekali para napi ketika selepas menjalani masa tahanan. Sehingga ketika kembali ke lingkungan masyarakat mereka sudah siap. selain itu merupakan upaya untuk menanggulangi rasa jenuh bagi para napi,  sehingga terhindar dari pikiran negatif memicu tindakan kriminal selama di dalam tahanan,” katanya.
Lapas Tasikmalaya berkapasitas untuk 88 orang. Namun jumlah narapidana saat ini sudah mencapai 365 orang,30 persenya merupakan tahanan kasus narkoba. (and)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*