SPSI Rayakan MayDay Bareng Rhoma Irama

BEKASI – Ribuan buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) memperingati hari buruh sedunia ‘MayDay’ dengan aksi positifnya di halaman Masjid Baitul Musthafa, Jalan Raya Kalimantan Blok AA-1 Kawasan Industri MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Minggu (01/05).

Kegiatan MayDay ini dihadiri Bupati Bekasi, Kepala Disnaker, Dandim 0509 Kabupaten Bekasi, Kapolresta Bekasi Kabupaten, Ketua DPC SPSI Kota/Kabupaten Bekasi, Ketua Apindo, Pedangdut Rhoma Irama, Pengelola Kawasan MM2100, Pengusaha Perusahaan di Kawasan MM2100, serta ribuan buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Ketua DPC SPSI Kota/Kabupaten Bekasi, R Abdullah mengatakan, peningkatan kesejahteraan buruh melalui jam kerja yang tadinya tidak pernah terukur menjadi terukur, yaitu 7 jam kerja sehari menjadi 40 jam kerja seminggu.

“Hari ini sudah menjadi keputusan Presiden bahwa 1 Mei adalah merupakan Hari Buruh Internasional dan hari libur bagi seluruh pekerja Indonesia,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, sebagai catatan penting bagi kita bersama adalah bahwa tanggal 2 Februari merupakan Hari Pekerja Indonesia. “Harapan kami di tahun-tahun yang akan datang bukan hanya MayDay, melainkan hari para pekerja Indonesia secara Triprtism,” kata Abdullah.

“Buruh yang melakukan aksi, kami bagi tiga. Sebagian ke Istana Merdeka, sebagian ke senayan Gelora Bung Karno (GBK), dan sebagian lagi kami melaksanakannya di sini (MM2100),” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin mengatakan, dirinya sangat berterima kasih karena para buruh bisa melakukan aksinya dengan damai, nyaman, tidak dengan demo-demo anarkis. “Tidak perlu demo-demo dengan aksi anarkis lah, yang pasti saya sudah tahu maksud dari para buruh. Tinggal kita mengikuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

Selain itu, kegiatan ini pun dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian LKS Tripartit menyangkut tuntutan para buruh, dengan melibatkan Bupati Bekasi, Ketua Apindo, dan Ketua DPC SPSI. Kemudian dilanjutkan dengan santunan anak Yatim dan Tausyah yang disampaikan Rhoma Irama kepada buruh. (fjr)