Home » Bandung » Pengakuan Spesialis Pencuri Mobil: Semua Alat Pengaman Bisa Saya Lumpuhkan, Kecuali…

Pengakuan Spesialis Pencuri Mobil: Semua Alat Pengaman Bisa Saya Lumpuhkan, Kecuali…

PENCURIAN Kendaraan Bermotor baik roda 2 maupun roda 4, di tahun 2016 ini sudah berada pada tingkat yang sangat memprihatinkan, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Dalam kurun waktu sebulan, puluhan Kendaraan bermotor milik masyarakat telah hilang dicuri. Pada suatu saat seorang polisi (narasumber) pernah menangkap seorang tersangka Curanmor. Karena didorong rasa ingin tahu yang tinggi tentang sepak terjang mereka, sang polisi pun mencoba untuk mengorek caranya untuk melakukan Curanmor. Kata “saya” dalam berita ini adalah narasumber yang dimaksud.

Ternyata dengan cara persuasif saya bisa mengorek keterangan darinya. Ada hal yang menarik setelah saya korek dari dia. Ia menjelaskan secara gamblang cara ia dan kawanannya beroperasi (tentunya bila ia sampai mau jujur harus melalui cara khusus/persuasif, karena biasanya kalau mereka sampai tertangkap biasanya tutup mulut).

Ternyata sangat mudah melumpuhkan pengaman semacam ini.

Ternyata sangat mudah melumpuhkan pengaman semacam ini.

Dari beberapa pertemuan, saya dapat menyimpulkan metode dan cara ia melakukan curanmor, dan inilah apa yang saya dapat. Kelompoknya dikenal dengan nama “Kelompok Indramayu” karena sebagian besar mereka berasal dari daerah Indramayu dan sekitarnya (Cirebon/Kuningan). Memang kelompok ini bukan satu–satunya yang ada masih ada beberapa kelompok lainnya yang pelakunya berasal dari Indramayu. Kelompok mereka rata-rata berjumlah 5 sampai 8 orang, dengan pembagian tugas masing – masing.

Memilih sasaran:
Sasaran mereka adalah mobil yang di parkir di dalam rumah, mereka justru tidak pernah melakukan Curanmor dengan mobil yang di parkir di tempat umum. Target mereka hanya mobil Toyota jenis Kijang Kapsul LGX, LSX maupun jenis yang paling baru Kijang Innova, alasannya karena jenis mobil ini gampang untuk jual kembali dan memang paling gampang dibongkar, memang ia tidak pernah mencuri selain jenis Totota Kijang.

Biasanya mereka dalam beroperasi mencari sasaran menggunakan mobil rental, dengan mobil tersebut mereka berkeliling mencari sasaran mobil – mobil yang diparkir di dalam rumah, tentunya mereka mencari sasaran pada saat pemilik sudah memarkirkan kendaraannya pada malam hari. Sasaran harus mempunyai syarat yakni mudah mencapai akses jalan besar, tidak melewati keramaian/tidak berada di kawasan yang padat.

Waktu :
Waktu beroperasi mereka adalah waktu yang mereka anggap dimana orang paling lengah yaitu Menjelang Subuh atau menjelang Magrib.

Alat :
Perlalatan Wajib mereka adalah Gunting Gembok/rantai, obeng, tang, kabel dan bor portable.

Cara :
Mereka masuk ke dalam rumah dengan menggunting gembok pagar depan. Setelah masuk ke rumah/garasi yang terdapat mobil pertama – tama mereka mengecek apakah alarm mobil aktif atau tidak, kalau masih aktif mereka meng-deaktifkan alarm dengan memotong kabel alarm di bawah mesin.

Kunci Depan mereka buka dengan memakai penggaris melalui kaca depan agar kunci pintu tidak rusak, kalau tidak sempat mereka menggunakan kunci “T”. Stir yang terkunci dibuka dengan membor menggunakan alat bor portable, caranya: rumah kunci di bor dari bawah, bor tersebut akan memotong pengait besi yang mengunci stir di dalam rumah kunci, setelah terpotong maka stir akan bebas kembali. Demikian juga satu rangkaian rumah kuncinya. Dengan demikian dapat di stater dengan lubang kunci yang tebuka dengan menggunakan obeng. Namun kendaraan tersebut tidak lansung di stater, karena akan membangunkan pemilik rumah, mereka mendorong dulu kendaraan sampai ke luar pagar, lalu stater dan go bye-bye.

Pembagian tugas/hasil :
Dalam melakukan aksinya mereka paling sedikit 5 orang, sebagian mengawasi di jalan kalau ada yang melihat ia segera memberi tahu rekannya di dalam dan apabila orang yang melihat membahayakan mereka harus melumpuhkannya, satu orang stand by di mobil rental mereka kalau ketahuan mereka segera kabur, tentunya mereka telah survey juga jalan yang paling cepat untuk escape. Hasil setelah dipotong ongkos operasional dibagi rata sesama mereka.

Save House/basecamp :
Setelah mobil bisa dikendarai mereka meluncur ke Save House yang biasanya terletak di lingkungan mereka, karena sekitar lingungan mereka sudah terbina dan maklum akan pekerjaan mereka. Biasanya mereka mengeluarkan mobil setelah ada pemesan.

Cerita–cerita pada saat melakukan aksi :
Pernah kelompok mereka melakukan curanmor dalam satu hari sampai 5 (lima) mobil. Rata – rata dalam sebulan mereka mengambil 10 (sepuluh) buah mobil, maksimal mereka pernah mengambil sampai 23 (dua puluh tiga) mobil dalam sebulan.

Pembeli mobil mereka ia tidak pernah tahu, namun ia jelaskan ada seseorang yang mengambil mobil mereka sampai 50 (lima puluh) mobil, biasanya bertransaksi di jalan tol. Harga mobil dijual 20 (dua puluh) juta rupiah untuk jenis kijang kapsul dan 30 (tiga puluh) juta rupiah untuk jenis Innova.

Pernah suatu saat pada saat mencuri mobil mereka mendapati uang sejumlah 20 juta milik pemilik mobil yang di taruh di dalam laci mobil (waaah dapet dobel yaaa).

Istilah/kata sandi yang lazim dipakai:
Pemetik = Pencuri, Asbak = Penadah, Selendang = Surat-surat kendaraan Palsu, KTP = Plat Mobil.

Ini sekedar tambahan pengetahuan bagaimana kelompok curanmor melakukan aksinya. Saya pernah bertanya juga bagaimana supaya aman mobil kita dari aksi Curanmmor? Ia berkata: Semua cara pengaman dengan menggunakan alarm, kunci rahasia, kunci stang setir dapat ditembus. Luar biasa bukan? Jadi percuma saja anda menggunakan serangkaian alat pengaman, jika mobil anda sudah menjadi target mereka. Tapi ada sasaran yang tidak pernah mereka dekati, yaitu Rumah yang memiliki Anjing. Karena buat rombongan mereka terlalu beresiko untuk dimasuki, bukan karena takut namun gongongan anjing bisa membangunkan pemilik rumah. Nah rekan rekan ada baiknya kalau mau aman mobil kita, peliharalah seekor anjing.

Catatan: meskipun beberapa orang anggota kelompok ini sudah tertangkap, namun kelompok ini masih eksis sampai sekarang. Tetap waspada dah berhati-hatilah! (jp/dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*