GENG motor kembali berulah. Setelah di Bandung melakukan pengeroyokan dan penusukan terhadap seorang anggota Kopassus, kini di Serang, Banten, geng motor melakukan serangkaian penyerangan terhadap sejumlah pemuda di 3 lokasi, dalam satu malam secara berturut-turut. Insiden ini mengakibatkan 14 orang pemuda mengalami luka-luka.
Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin, mengatakan, peristiwa terjadi pada Minggu (12/6) sekitar pukul 00.10 WIB. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelakunya,” ujar Nunung.
Dijelaskan dia, aksi penyerangan bermula di sekitar Stadion Maulana Yusup, Kelurahan Sumur Pecung. Dari situ, para pelaku kemudian menyerang sekelompok pemuda yang tengah nongkrong di Pasar Rau, Kelurahan Cimuncang dan berakhir di depan Apotik Biomed, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang.
“Pelaku diperkirakan berjumlah sekitar 20 orang menggunakan motor dan berhelm,” tambahnya.
Di tiga titik tersebut, para pelaku menyerang pemuda setempat dengan menggunakan senjata tajam, senjata tumpul dan tangan kosong. “Ada yang memakai stik dan ada juga yang (menyerang) pakai tangan kosong. Di tiap tempat korbannya beda-beda ada yang 5 orang, ada yang 4 orangan,” lanjutnya.
Di lingkungan Pasar Rau ada 3 korban luka-luka yakni Yudha, mahasiswa asal Majalengka yang terluka di bagian kepala; Muhammad Adnan, mahasiswa asal Serang terluka di bagian kepala dan Eko Bowo Laksono, warga asal Pati, Jawa Timur yang juga terluka di bagian kepala.
Sementara di TKP di depan Apotek Biomed, ada 8 orang korban luka yakni Arief, Dedi, Athar, Aditya, Hendri, Danang, Adi dan Ali. Sementara 3 korban lainnya belum teridentifikasi. Para korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
“Tadi pagi masih ada 6 korban yang masih dirawat di rumah sakit, dan sebagian korban sudah pulang,” pungkasnya.
Insiden penyerangan yang terjadi di 3 titik di Serang, Banten, menimbulkan keresahan di masyarakat. Polisi pun mengimbau masyarakat setempat untuk tidak kelayapan pada malam hari.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak berkumpul menggunakan motor terutama pada malam hari,” tambah Nunung.
Untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang, Polres Serang melakukan patroli skala besar. Sasaran lokasi di beberapa titik rawan tempat nongkrong klub motor, salah satunya di alun-alum Serang.
“Kita tidak boleh underestimate. Kejadian semalam di luar dugaan sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan salah satunya dengan melakukan patroli,” jelasnya. (bay)