Home » Cirebon » Tinggal 1 Meter, Blok Pekuwon Rata dengan Tanah! BBWS Omdo Gak juga Bangun Sandaran

Tinggal 1 Meter, Blok Pekuwon Rata dengan Tanah! BBWS Omdo Gak juga Bangun Sandaran

CIREBON – Sebuah pemikiman penduduk di Kabupaten Cirebon, yang berada di bantaran Sungai Cipager, terancam longsor. Ironisnya, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC), tak juga bereaksi. Padahal, dalam hal ini Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra sudah meminta langsung agar BBWSCC segera melakukan pembangunan sandaran, untuk menyelamatkan jiwa dan sejumlah rumah di pemukiman tersebut.

Sebuah rumah yang terancam longsor

Sebuah rumah yang terancam longsor

“Pak bupati sudah meninjau langsung ke sini. Dalam kunjungannya itu, beliau menginstruksikan BBWSCC untuk segera melakukan pembangunan sandaran. Kala itu beliau bilang bulan 4 akan dilakukan pembangunan. Tapi hingga kini belum juga ada realisasinya,” ujar salah seorang warga Blok Pekuwon RT 01 RW 03 Kelurahan Kemantren, Lili.

Lili sangat cemas, pasalnya, rumahnya tepat berada di kikisan tanah di atas Sungai Cipager. Hanya tinggal 1 meter, rumah Lili akan ambrol. “Setiap hari kami dihantui rasa ketakutan. Terlebih jika hujan datang,” lanjutnya.

Ya, warga di Blok Pekuwon RT 01 RW 03 Kelurahan Kemantren memang harus ekstra bersabar untuk menunggu terealisasinya senderan yang sudah mengancam rumah-rumah mereka. Pantauan jabarpublisher.com di lapangan, ada beberapa rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan, karena sudah kondisi rumahnya hampir tergerus oleh derasnya air sungai Cipager.

Lurah Kemantren, Ike Sri Agustina mengatakan semenjak dilakukan peninjauan langsung oleh Bupati Cirebon beserta Balai besar wilayah sungai cimanuk cisanggarung (BBWSCC) kelokasi pada bulan Februari lalu hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak BBWSCC.

20160722_141417“Langkah yang sudah kita lakukan setelah peninjauan yaitu sudah kirim surat ke BBWSCC tapi tidak ada respon, katanya anggaran tidak tersedia, padahal katanya waktu itu sudah diukur-ukur dan sudah pasti ada anggarannya,” katanya kepada jabarpublisher.com, Jum’at (22/7/2016).

Alasan demi alasan pun dilontarkan pihak BBWSCC dengan dalih tidak ada anggaran lah menuunggu cuaca dari BMKG lah apa lah. “Kita pun sudah melalukan komunikasi by phone sama tidak ada respon, melalui suratpun sama,” ungkapnya.

Dikatakannya, konfirmasi ini sudah dilakukan kurun watu tiga bulan yang lalu. Dari mulai April hingga sekarang belum ada kejelasan. “Mungkin waktu itu kan curah hujan masih tinggi, tapi ini kan sudah mulai berkurang curah hujannya bahkan sudah memasuki musim kemarau. Jadi bisa dong segera dikerjakan,” terangnya.

Kondisi bantaran kini semakin parah, dirinya berencana menghadap Bupati tetapi harus pegang argumen dulu, “intinya melaporkan lah jika kelurahan sudah komunikasi dengan BBWSCC tapi tidak ada respon, padahal bahan-bahan material saja dulu kalau curah hujan tinggi kalau tidak mau langsung dikerjakan, kan sembari menunggu, padahal warga sudah siap gotong royong untuk tenaganya,” pungkasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*