Home » Bekasi » Orangtua Korban Vaksin Palsu Akan Tempuh Jalur Hukum

Orangtua Korban Vaksin Palsu Akan Tempuh Jalur Hukum

BABELAN – Orangtua korban vaksin palsu berencana menempuh jalur hukum untuk mendapat keadilan pada kasus yang menimpa anak mereka. Cara ini diyakini menjadi jalan terbaik, jika tidak respon positif dari pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda.

“Kita sudah cukup sabar sampai saat ini, minta datang kita ikutin. Terakhir, ya minggu ini tapi sayangnya belum ada hasil yang kita dapat. Kalau terus menerus seperti ini kita pengen tempuh jalur hukum saja,” ungkap salah satu orangtua korban vaksin palsu, Sutan (35), Selasa (26/07).

Menurutnya, sejumlah orangtua lainnya pun berani mengambil langkah tersebut jika tidak ada itikad baik dari pihak rumah sakit. Dengan demikian, RSIA Sayang Bunda dapat mempertanggungjawabkan apa yang memang seharusnya dilakukan.

“Kita ini minta sederhana saja, ada beberapa poin yang memang harus disetujui atau kesepakatan bersama antara orangtua korban vaksin palsu maupun pihak RSIA Sayang Bunda,” tambahnya warga Pondok Ungu Permai ini.

Sementara warga lainnya, Khadijah (30) mengungkapkan, para orangtua korban kompak untuk melanjutkan proses vaksin palsu ini ke jalur hukum. Pihaknya juga telah mempersiapkan bukti-bukti guna meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit.

“Kita punya buktinya, mulai dari buku kunjungan untuk vaksin, pemberitaan, serta beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk ratusan balita yang kena vaksin palsu,” beber Khadijah.

Sementara itu, mengenai pertanggungjawaban RSIA Sayang Bunda kepada keluarga pasien berupa penggantian secara materi vaksin ulang, pihak RSIA Sayang Bunda belum dapat menjawab karena masih menunggu instruksi dari pemerintah (Satgas Penanganan Vaksin Palsu).

Untuk reimburst suntik vaksin palsu, pasien meminta dilakukan di RS lain, maka pihak RSIA akan menunggu instruksi Kemenkes (Satgas Penanganan Vaksin Palsu).
Pihak RSIA Sayang Bunda akan membuka posko pendataan pasien dalam rangka memverifikasi anak yang terduga menggunakan vaksin palsu. Adapun hotline service RSIA Sayang Bunda 021 88983844, 021 88983843 dibuka dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Berkaitan hasil pengumuman Kemenkes tentang vaksin yang diduga palsu, RSIA Sayang Bunda belum dapat memberikan penjelasan, masih menunggu instruksi dari Kemenkes (Satgas Penanganan Vaksin Palsu). RSIA Sayang Bunda akan melakukan konsultasi gratis dengan dokter spesialis anak.

Koordinator orang tua pasien korban vaksin palsu RSIA Sayang Bunda, Ronisanti, menyatakan proses mediasi masih akan terus dilakukan karena beberapa tuntutan belum mendapat jawaban pasti dari hasil mediasi pertama dan kedua.

“Hasil hari ini akan kami pelajari bersama. Langkah strategis seperti apa yang akan kami lakukan di kemudian hari, setelah ini kami tentukan,” pungkasnya. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*