JAKARTA – Tulisan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait pengakuan Fredy Budiman, ditanggapi serius Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Untuk membuktikan pengakuan tersebut, Kapolri mengutus Kadiv Humas Polri untuk menemui Haris Azhar, terkait dengan adanya nama-nama pejabat Polri, BNN, dan TNI yang disebut Freddy Budiman terlibat dalam bisnis narkoba.
Haris mengaku telah bertemu dengan Boy akhir pekan lalu. Dalam kesempatan itu, ada tiga hal yang disampaikannya kepada Boy.
“Pertemuan Sabtu kemarin informal saja sama pak Boy dan satu perwira menengah yang nemenin pak Boy, sangat informal. Kita diskusi untuk beberapa hal. Seingat saya ada 3 hal,” ujar Haris, ketika dikonfirmasi, Senin (1/08/2016).
Hal pertama yang disampaikan ialah melakukan diskusi mengenai konteks tulisannya yang disebarluaskan melalui media sosial dan menghebohkam masyarakat sebelum eksekusi terhadap Freddy serta 3 orang lainnya dilakukan.
“Saya menceritakan seperti yang tulisan saya juga beberapa informasi yang saya tidak bisa sampaikan dalam tulisan tersebut,” kata Haris.
Kedua, Boy, kata Haris mempertanyakan jika Mabes Polri melakukan pengusutan, seperti apa dampak yang akan terjadi.
“Pak Boy nanya kira-kira kalau dikembangkan seperti apa. Saya sampaikan beberapa petunjuk ikutannya, bahan keterangan saya, yang ini diverifikasi gimana dan lain-lain,” tukas Haris.
“Ketiga, pak Boy juga nanya, itu kira-kira kalau diteruskan menurut mas Haris seperti apa. Saya mengusulkan beberapa hal, lalu pak Boy mengatakan, nanti Saya laporkan dulu ke Kapolri,” katanya menirukan perbincangan dengan Boy.
Haris juga enggan membeberkan secara rinci pertemuannya dengan Boy Rafli. “Silahkan tanya ke yang bersangkutan,” tutup Haris. (rmn)