Home » Cirebon » Proyek Rigit Beton Jalan Gebangilir – Waled Diprotes Warga

Proyek Rigit Beton Jalan Gebangilir – Waled Diprotes Warga

CIREBON – Proyek rigit beton Jalan Gebangilir-Waled di Desa Karangwamgun Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon yang saat ini sedang dikerjakan menuai pertanyaan sejumlah warga. Itu lantaran dinilai tidak seperti layaknya proyek rigit yang berada di lokasi lain. Hal itu dilihat dari rangka besi yang digunakan, ketinggian LC dan TC yang kurang dari spesifikasi yang ditentukan pada umumnya.

aasswwedwdsSalah seorang warga Soebandi kepada “JP” Kamis (4/8) memaparkan, betonisasi dilakukan PT. Sarijati Adhitama, dengan anggaran dari DAK SPP tahun 2016 sekitar Rp 2,8 milyar terkesan tidak ada kontrol pengawasan. Alasannya pekerjaan betonisasi yang telah dimulai pertengahan  bulan juli lalu dengan dimensi panjang 598 meter dan lebar 6 meter pada biasanya dikerjakan dua tahap.

Pertama tahap pekerjaan Line Concrete (LC) atau beton lapisan bawah dengan ketinggian 15 centimeter dan kualitas cor K175 selanjutnya dilakukan pekerjaan Top Concrete (TC) betonisasi bagian atas dengan kualitas cor K350 dengan ketinggian 30 centimeter, akan tetapi baru tahap pekerjaan LC sudah tampak ketidak beresan yang dilakukan pelaksana.

”Spek yang seharusnya beton bawah ketinggian 15 centimeter tetapi hanya 10 centimeter, begitu juga untuk beton bagian atas seharusnya 30 centimeter, ini hanya 25 centimeter, padahal jalan ini jadi lalu lalang kendaraan berat dumtruk pengangkut pasir, khawatirnya kekuatan jalan tidak maksimal, seharusnya Dinas Bina Marga turun memantau dan mengawasinya,“ paparnya.

Ditambahakannya, kalau melihat dari tujuan dilakukannya betonisasi dijalur Gebang – Waled ini adalah agar kondisi jalan tidak mudah rusak, tetapi jika pekerjaan betonisasi dilakukan asal-asalan dipastikan usia jalan tidak akan bisa bertahan lama, dimungkinkan sekitar 3 tahun kedepan sudah akan rusak. Apalagi kondisi wilayah tersebut adalah jalur utama angkutan dumptruk pasir, meskipun jalan sudah dilakukan betonisasi dan setiap hari ribuan dumptruik bermuatan pasir melintas kalau kualitas betonan asal-asalan tidak sesuai spek yang ditentukan pasti akan cepat mengalami kerusakan.

“Padahal spek yang diberikan pasti telah mengukur kondisi jalur lintasan, maklum disini tempat lalulangnya kendaraan muatan pasir, kalau kondisi betonisasi tidak sesuai diipastikan sangat cepat rusak, terus apa artinya anggaran yang sangat besar jika memang hasil pekerjaannya cepat rusak juga,“ kata Soebandi. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*