CIREBON – Hellent Veranika (25) asal Brebes, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban penipupan dengan modus dijanjikan mendapatkan hadiah mobil. Syaratnya, saldo di tabungan BRI miliknya minimal Rp 2,8 juta. Syarat tersebut merupakan syarat awal agar mendapat peluang untuk diundi.
Ia mengatkan, awalnya bertemu seseorang bernama Arialhadi. Ternyata pelaku ArialhadiĀ menunjukkan identitas palsu saat kali pertama ketemu di Butik saya di Pasar Grosir Cirebon (PGC) Lantai 2. Disitulah pelaku menawarkan project dan dijanjikan mendapatkan hadiah mobil.
“Terus si pelaku mengajak ketemuan di Grage Mall untuk pendataan nasbah Bank BRI yang akan diundi. Saya tidak mau ketemuan di Grage Mall, saya maunya ketemuan di Cafe Strawberry. Lalu si pelaku minta ketemuan di Hotel Codela di Jalan Cipto, saya ikuti permintaan si pelaku,” ujarnya.
Senin Sore Tanggal 14 Agustus, Ia pun datang ke Hotel Cordela untuk menemui pelaku. Di sana Ia diminta mengisi fomulir dengan dalih untuk pendataan Nasabah Bank BRI yang akan diundi. Syaratnya saldo di buku tabungan minimal Rp 2,8 juta.
“Setelah saya mengisi formulir si pelaku nanya ke saya. Di ATM kamu ada uang berapa? Saya jawab cuma ada 400 ribu. Si pelaku lalu jawab lagi. Kalau 400 ribu kurang, coba kamu minta transfer ke temen kamu untuk melengakapi persyaratan,” cerita korban saat mengadu ke kantor redaksi Jabar Publisher, Sabtu (20/8).
Karena tergiur iming-iming hadiah mobil, korban pun berupaya meminjam ke temen-temennya. “Saya pinjam ke teman untuk ditransfer ke rekening saya sejumlah 10 juta. Pas temen-temen sudah trnsfer, saya kasi tau ke si pelaku. Lalu si pelaku tangannya memegang pundak saya. Disitulah saya tidak sadar. Setelah tangan pelaku memegang pundak saya, ternyata saya di hipnotis. Kemudian si pelaku minta ATM dan pin-nya, saya pun kasih tahu ke pelaku. Lalu pelaku checkout kabur meninggal saya. Dan uang di ATM sebesar 10 juta juga dibawa kabur,” tandasnya sambil menjelaskan jika kasus tersbut juga sudah dilaporkan kepada Bank BRI. (crd)