CIREBON – Vina (17), Warga Desa Damarguna, Blok Pon, RT 006/002, Kecamatan Ciledug, Kabupeten Cirebon, meninggal dunia setelah dilarikan dan dioprasi di RSUD Waled. Oleh Adang Juhadi, Aktivis Cirebon Timur, meninggalnya korban diduga disebabkan karena perbuatan malpraktek yang dilakukan pihak RS.
Kepada Jabar Publisher, Adang menjelaskan kronologisnya. “Korban pada hari Senin tanggal 15 Agustus, mengendarai sepeda motor untuk berangkat sekolah. Di Jalan Raya Karangwareng, korban jatuh dari sepeda motornya dan mengalami luka di pelipis mata kanan. Saat itu juga korban dibawa ke Puskesams Karangwareng. Karena di Puskesmas tidak ada alat yang memadai korban akirnya dirujuk ke RS Waled,” ungkapnya.
Adang memaparkan, pada hari Selasa tanggal 16 Agustus sekitar Pukul 14.00, korban dioperasi. Setelah korban diopresai, hingga pukul 23.00, korban tidak sadarkan diri. “Kemudian Dr. Anastesi dan Dr. Spesialis mata berunding yang akhirnya memutuskan korban masuk ke Ruang ICU. Dan pada hari Kamis tanggal 18 Agustus, sekitar pukul 21.30, korban meninggal dunia, kemudian korban dibawa pulang ke rumahnya,” paparnya.
Adang menduga, Vina mnjadi korban malpraktek karena obat bius yang diberikan melebihi dosis. “Masa korban setelah diopresai tiga hari tidak sadarkan diri? Untuk kedepannya RSUD Waled harus lebih profesional dalam bekerja, harus melayani masyarakat atau pasien dengan baik dan sepenuh hati,” harapnya.
Saat dikonfirmasi Jabar Publisher pada Sabtu (27/8), kedua orang tua korban enggan berbicara karena susananya masih berduka. Mamih, ibu korban mengaku masih shock karena meninggalnya sang buah hati di luar dugaannya. “Saya gak mau bicara karena saya masih sedih kehilangan anak saya. Anak saya jatuh dari motor di jalan Karangwareng mau berangkat sekolah. Sempat dibawa ke rumah sakit tapi akhirnya nyawa anak saya tidak bisa diselamatkan,” ucap Mamih.
Terkait dugaan malpraktek yang mengakibatkan tewasnya korban seperti yang disampaikan Adang Juhadi, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak RSUD Waled. Pasalnya, pihak RSUD Waled yakni Dr Yadi, saat dikonfirmasi Jabar Publisher melalui pesan whatsapp tidak memberikan tanggapan. Menurut informasi yang ditrima redaksi, Dr Yadi adalah dokter yang mengoperasi korban. (crd)
Teman saya juga meninggal setelah operasi kedua di RS tsb,tdk sdarkan dri dn mninggal..