Saat Terbang 1.000 Kaki, Mesin Tiba-Tiba Mati
BANDUNG – Dua awak pesawat latih Cessna 172 yang jatuh di areal pesawahan Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu adalah instruktur Dana Aviantara dan siswa Novriandri Akbar. Keduanya dipastikan selamat dan hanya mengalami syok berat.
Koordinator Humas dan Protokol Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menyebutkan bahwa informasi terakhir yang diterimanya adalah bahwa awak pesawat latih naas itu adalah pilot dan siswa Angkasa Aviation Academy School. “Kedua awak pesawat selamat. Informasi terakhir menganai penyebab kecelakaan yang saya peroleh masih sebatas masalah teknis saat terbang,” kata Joshua.
Kronologis kecelakaan yang berhasil dihimpun dari beberapa sumber menyebutkan bahwa masalah teknis tersebut terjadi pada saat pesawat berada di ketinggian 1.000 kaki. Setelah lepas landas dari Bandara Cakrabuana Penggung, pesawat latih Cessna tersebut terbang berputar. Saat berada di ketinggian 1000 feet, mesin mati. Kapten Pilot Dana Aviantara mencoba mengarahkan pesawat yang melayang jatuh ke areal pesawan. Sekitar pukul 09.10 itulah Cessna 172 itu nyungsep di areal pesawahan Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Ketika Jabar Publisher mengkonfirmasi mengenai pesawat latih yang naas itu ke PT. Angkasa Aviation Academy menyebutkan bahwa identitas kedua pilot seperti yang dikonfirmasi adalah benar. Namun untuk kronologis dan penyebab kecelakaan tersebut, menurut resepsionis tim yang bertugas mengecek ke lapangan masih belum pulang. “Petugas kami yang mengecek ke lapangan masih belum datang. Jadi mohon maaf saya belum bisa memberi informasi yang diminta,” ujar resepsionis di ujung telpon. (crd)