Home » Cirebon » Famcira: Penegak Hukum Harus Fokus ke Gratifikasinya, Bukan Pemukulannya!

Famcira: Penegak Hukum Harus Fokus ke Gratifikasinya, Bukan Pemukulannya!

Famcira: Penegak Hukum Harus Fokus ke Gratifikasinya, Bukan Pemukulannya!

CIREBON – Menyikapi kasus suap yang berbuntut penganiayaan terhadap salah satu perawat rumah sakit umum daerah (RSUD) Arjawinangun, Rakhmat Hidayat, Koordinator Forum Aktivis Cirebon Raya (Famcira) Ivan Maulana pun angkat bicara. Ia menginginkan penegak hukum bertindak dan jangan takut karena masyarakat ada dibelakangnya.

“Kasus pemukulan itu sih tidak seberapa, tapi suap yang sudah terjadi itu, pihak kepolisian harus menindaklanjutinya secara serius dan kejaksaan pun harus masuk didalamnya. Karena awal terjadi pemukulan ini disebabkan dari uang gratifikasi yang terjadi pada saat penerimaan pegawai tenaga kontrak rumah sakit tersebut,” kata Ivan Maulana kepada jabarpublisher.com melalui sambungan telpon selulernya, Sabtu (8/10/2016).

Oleh karena itu, kata dia, hal ini sudah bukan lagi delik aduan tapi sudah menjadi delik temuan, maka harus ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum baik itu kepolisian, kejaksaan maupun komisi pemberantasan korupsi. “Karena ini ada sebanyak 208 pegawai tenaga kontrak rumah sakit yang sudah menyetorkan hingga Rp 50 juta. Jadi ini jelas terjadi proses kejahatan yang bersifat indikasi, karena ini juga pasti melibatkan banyak orang serta kejahatan ini dikemas secara sistematis dilihat oleh publik seakan-akan penerimaan berlangsung secara prosedural dan normatif,” ungkapnya.

Dikatakannya lagi, bisa dilihat secara bersama baik untuk aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti dari awal persoalan ini terjadi. “Jadi penegak hukum jangan berkutat kepada persoalan penganiayaannya, tetapi lebih cenderung kearah gratifikasinya itu, karena penganiayaan bagi diri pribadi saya adalah kasus yang kecil tetapi suap gratifikasi inilah yang harus diusut tuntaskan. Jadi jangan sampai kasus kecil ini dihilangkan semata-mata mengubur kasus gratifikasi yang jauh lebih besar,” tegasnya.

Disampaikannya, gratifikasi ini tidak semata-mata terjadi pada rumah sakit saja, tetapi ini adalah awal dimana semua akan terungkap. “Ini saja membuka kotak pandora dan pasti akan terungkap fenomena gunung es ini. Tidak menutup kemungkinan di setiap dinas juga terungkap dengan sendirinya, tanpa adanya dorongan dari manapun,” jelasnya. “Kita menegaskan sedikit warning kepada pihak kepolisian, agar jangan main-main dengan persoalan ini apabila tidak mau kami mainkan,” sambungnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*