BEKASI – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bekasi Ahmad Tetuqo Taqiyuddin mengatakan kader Ansor agar bersiap-siap menjadi pengganti kyai.
Hal itu diungkapkan Atet sapaan akrab Ahmad Tetuqo Taqiyuddin menyusul adanya eskalasi nasional terkait pergerakan umat Islam dalam rangka Aksi Bela Islam jilid II#Penjarakan Ahok, pada 4 November di Istana Negara yang dimotori oleh salah satu ormas Front Pembela Islam .
“Kader Ansor segera bersiap menjadi pengganti kyai. Karena jika benar nanti aksi itu melibatkan ribuan kyai, dan terus terjadi penyusupan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan aksi tersebut chaos, dan berakibat banyak korban para kyai/ulama, maka kader Ansor harus bisa menggantikan mereka (kyai, red),” kata Atet.
Jika aksi tersebut benar-benar murni tentang dugaan penistaan agama oleh Ahok, kata Atet, lantas lebih nista mana yang berangkat aksi demo ke Jakarta sehingga akhirnya meninggalkan kewajiban sebagai pemimpin umat Islam untuk menunaikan ibadah dengan kegiatan sholat Jumat berjama’ah di masjid masing-masing wilayah serta lingkungannya.
“Lebih nista yang mana? Non muslim yang diduga menistakan agama Islam atau pemimpin panutan muslim (Kyai) yang pergi meninggalkan kewajiban sholat Jumat di masjid lingkungannya hanya untuk berdemo,” ujarnya.
Atet melanjutkan, jika para kyai dan jemaah semua pergi demo maka yang terjadi di masjid kosong dan tidak ada kyai atau ustad yang jadi imam, khotib, muadzin dan bilal di hari Jumat ini.
“Sebagai umat Islam kita harus cerdas dan tidak mudah termakan isu yang bersifat provokatif serta mengoyak keutuhan NKRI. Kasus Ahok kan sedang ditangani Polisi, serahkan saja hal itu pada yang berwenang. Kita itu orang Indonesia yang beragama Islam, lebih mengedepankan azas hukum bertata negara, guna menjaga keutuhan dalam bingkai NKRI. Jangan memaksakan kehendak, karena itu bukan cerminan umat Islam,” pungkasnya. (Tle)