CIREBON – Diduga hendak melakukan aksi tawuran, sedikitnya terdapat satu kelompok yang terdiri dari 50 pelajar dari tingkatan SMP dan 2 (dua) anak putus sekolah telah diamankan dan digelandang di Mako Polsek Lemahabang guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Adapun aksi yang sempat terjadi sekitar pukul 10.15 wib tersebut berlangsung tepatnya di depan Kampus SMP/SMK Muhammadiyah Lemahabang Kabupaten Cirebon, Selasa (13/12). Sontak, dengan adanya insiden keributan dan keonaran tersebut sempat memacetkan lajur Sindanglaut – Karangsembung hingga ratusan meter, untuk kasusnya sendiri langsung ditangani jajaran anggota Reskrim Polsek setempat.
Pantauan Pelita di TKP, kronologis kejadian berawal ketika ada sekelompok para siswa-siswi berseragam SMP yang di duga hendak melakukan aksi tawuran dan penyerangan terhadap pelajar SMP Muhammadiyah Lemahabang. Namun beruntung aksi tersebut berhasil diredam dan kelompok pelajar terduga pelaku tawuran tersebut langsung diamankan oleh warga setempat bersama pihak keamanan SMP/SMK Muhammadiyah Lemahabang.
Setelah dilakukan pengamanan, warga langsung melaporkan ke petugas Kepolisian Sektor Lemahabang, dari hasil pemeriksaan di TKP petugas kepolisian menemukan tas berisikan 2 (dua) botol minuman keras sejenis ciu, satu buah gir motor yang disambung sabuk dan juga satu buah baut berukuran besar yang disambung sabuk.
Mengingat massa dan warga semakin ramai dan padat di lokasi TKP, demi keamanan dan keselamatan akhirnya pihak kepolisian pun langsung mengangkut kelompok pelajar tersebut ke Mako Polsek dengan dua unit kendaraan Ranger.
Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra melalui Kapolsek Lemahabang, Kompol Nanang Supriyanto membenarkan adanya pengamanan dan pemeriksaan terhadap 50 pelajar dan 2 (dua) anak putus sekolah yang diduga hendak melakukan aksi tawuran didepan Kampus SMK/SMP Muhammadiyah Lemahabang.
“Setelah ada laporan dari warga kami langsung menuju TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap kelompok pelajar tersebut, alhasil jajaran anggota menemukan tas berisikan dua botol minuman keras sejenis ciu, satu buah gir motor yang disambung sabuk dan satu buah baut berukuran besar yang disambung sabuk juga,” tandasnya. Atas penemuan barang bukti tersebut, Nanang kembali menuturkan, pihaknya langsung membawa dan mengangkut rombongan pelajar itu ke mako polsek dengan menggunakan dua unit ranger untuk dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi, terlebih dilokasi TKP sudah penuh sesak oleh warga setempat dan warga yang melintas.
“Setelah ditemukan beberapa barang bukti serta demi keamanan dan keselamatan, kelompok pelajar pun langsung kami angkut ke mako polsek karena dilokasi TKP sudah ramai warga setempat dan warga yang melintas. Untuk ke semuanya sudah kita kembalikan kepada pihak sekolah dan kepada orangtuanya masing-masing dengan terlebih dahulu membuat surat pernyataan tertulis kepada pihak kepolisian untuk tidak mengulangi perbuatan serupa dikemudian hari,” tegasnya. (crd)