BANDUNG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat bersama aparat TNI dan Pemprov Jawa Barat akan menggelar Operasi Lilin Lodaya 2016 dalam rangka Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Operasi ini akan digelar selama 10 hari, mulai 23 Desember 2016 – 1 Januari 2017.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Bambang Waskito pun menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol. Nana Sujana, Kasgartap II/Bandung Marsma TNI Sun Sudharta, para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Jawa Barat, para Kapolres se-Jawa Barat, serta para stakeholder lainnya. Rakor ini di gelar di Mapolda Jawa Barat, Jl. Soekarno-Hatta No. 748, Kota Bandung, Kamis (15/12/16).
Dalam rapat ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) pun menekankan beberapa hal terkait situasi keamanan jelang Natal dan Tahun Baru 2017. Dia meminta agar ada tindakan antisipasi dan prediksi terhadap peluang gangguan keamanan dalam setiap koordinasi yang dilakukan seluruh aparat gabungan Operasi Lilin Lodaya 2016. Menurut Aher, hal tersebut dilakukan demi terwujudnya ketenangan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Pengalaman kita persoalannya selalu berbeda setiap tahun. Oleh karena itulah, kita kelihatannya harus ada sebuah antisipasi yang memprediksi kira-kira urusan masyarakat yang baru tahun ini apa, yang tidak terjadi tahun lalu,” ungkap Aher dalam rakor tersebut. “Saya kira intelijensi ini yang harus kita kembangkan. Mudah-mudahan kalau kita memperkirakan ada hal yang baru lima, yang empatnya tepat. Jadi apa yang terjadi, sudah bisa kita prediksi dengan baik,” lanjut Aher.
Aher menjelaskan pihaknya bersama aparat gabungan operasi ini senantiasa terus berkomitmen dalam menjamin rasa aman masyarakat yang melaksanakan perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, melalui operasi ini akan dilakukan fokus pengamanan pada area tertentu, terutama terhadap 683 Gereja di seluruh Jawa Barat yang merayakan Hari Raya Natal. “Kita punya tujuan untuk mengamankan situasi Natal dan Tahun Baru jangan ada gangguan keamanan apapun. Kita sebagai pemerintah berusaha sekuat tenaga menjamin rasa aman kepada teman-teman Kristiani yang melaksanakan Natal dan Tahun Baru untuk beribadah dengan tenang, aman, damai, tanpa gangguan keamanan apapun. Itu yang ingin kita lakukan,” tambah Aher usai rakor di hadapan awak media.
“Dan saya tekankan sekali lagi pengamanan tertutup kita, termasuk intelijen harus ditingkatkan dan didorong terus-menerus, harus lebih kuat lagi, lebih giat lagi dalam urusan deteksi keamanannya. Jadi, ketika ada gejala-gejala yang akan mengganggu bisa diantisipasi sejak dini dan tidak terjadi apa-apa,” paparnya.
Operasi Lilin Lodaya 2016 akan melibatkan sebanyak 15.047 personel gabungan. 1.990 personel merupakan aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat dan 10.016 personel lainnya merupakan aparat gabungan dari Pemprov Jawa Barat (dinas terkait), TNI, dan Mitra Polri.
Sementara itu, terkait situasi arus lalu lintas pada mudik Natal dan Tahun Baru, Aher menyatakan kesiapan aparatnya dengan dukungan pihak kepolisian dan aparat gabungan lainnya dalam Operasi Lilin Lodaya 2016. Berkaca pada arus mudik Lebaran 2016 yang bisa berjalan teratur dan baik, Aher pun berharap arus lalu lintas pada Natal dan Tahun Baru 2017 bisa berjalan dengan lancar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Bambang Waskito. Pihak kepolisian akan fokus pada semua titik yang perlu diamankan, serta waspada terhadap jalur lalu lintas yang rawan kecelakaan dan bencana. “Seperti jalur menuju Tasik dan Garut, itu sering rawan longsor. Itu kita siapkan alat berat di sana, sehingga kalau terjadi longsor kita bisa dengan cepat mengatasi dengan melibatkan lintas sektoral tadi, misalnya dari PU, Perhubungan, dan lain-lain,” ujar Bambang.
Selain itu, untuk jalan tol pihak kepolisian sudah siaga dengan pos-pos yang sudah ditempatkan di setiap rest area. Pihak kepolisian pun menghimbau bagi masyarakat yang lelah dalam perjalanan bisa memanfaatkan pos tersebut untuk beristirahat, sehingga mobilitas masyarakat dalam berkendara aman dan selamat sampai tujuan. “Jadi nanti kita dirikan pos-pos di rest area, sehingga masyarakat yang perlu istirahat kita amankan,” tutur Bambang.
Sementara terkait kecelakaan yang kerap kali terjadi di jalan Tol, masyarakat juga diminta agar waspada dan punya kesiapan terlebih dahulu sebelum bepergian. Hal yang perlu dilakukan, yaitu mengecek kondisi kelayakan kendaraan. “Kalau rawan kecelakaan di tol itu sebetulnya awalnya kita harus sadarkan penumpang itu sendiri. Di tol itu kan luar biasa high way, panjang, jalannya halus. Jadi harus dicek kondisi kendaraannya. Apakah bannya cukup bagus untuk lewat sana (tol), kondisi tubuh bagaimana, kalau cape ya berarti harus masuk ke rest area dulu,” pungkas Bambang.
Pihak kepolisian memperkirakan puncak arus mudik Natal keluar Jakarta akan terjadi pada 22 – 23 Desember 2016. Semenatara pada 25 dan 26 Desemer 2016 merupakan Hari Raya Natal dan liur bersama dan 27 Desemer – 7 Januari 2017 liur semester sekolah. Sedangkan puncak arus balik menuju Jakarta diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2017. (rls/jp)