Operasi Lilin 2016, Polri Kerahkan 85.744 Personil
KOTA BANDUNG – Polda Jawa Barat menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi “Lilin 2016” di Jl. Diponegoro (Depan Gedung Sate) Kota Bandung, Kamis (22/12/16). Dalam apel ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bertindak sebagai Pembina Apel. Dalam amanat yang dibacakan oleh Wagub, Kapolri Jenderal Pol. M Tito Karnavian mengatakan bahwa apel tersebut digelar sebagai pengecekan akhir kesiapan polisi dalam mengamankan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Pengecekan dilakukan dari berbagai aspek, seperti personel, sarana-prasarana, anggaran, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
“Perkembangan dunia global yang ada saat ini, masih diwarnai dengan beberapa aksi teror yang berlangsung di beberapa tempat. Konflik berkepanjangan di sebagian negara juga masih terjadi, disertai trend perlambatan ekonomi yang melanda dunia internasional,” ungkap Tito dalam amanatnya. “Langsung maupun tidak langsung, berbagai kejadian tersebut akan berimplikasi terhadap kondisi keamanan dalam negeri. Di samping itu, dinamika kehidupan nasional yang terjadi beberapa bulan terakhir, juga menunjukkan adanya potensi gangguan dalam bentuk kejadian intoleransi, baik inter maupun antaragama,” lanjut Tito.
Pada perayaan Natal dan Tahun Baru diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain, serta munculnya titik konsentrasi massa di tempat tertentu, seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, pelabuhan, bandar udara, terminal, dan tempat-tempat lainnya. Menurut Tito, peningkatan aktivitas masyarakat ini harus diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan.
Untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru, Polri menggelar operasi keamanan dengan sandi “Operasi Lilin 2016”. Polri akan mengerahkan 85.744 personel Polri, dibantu 15.096 personel TNI serta 55.130 personel gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, dan Jasa Raharja. Dalam operasi yang digelar selama 10 hari (23 Desember 2016 – 1 Januari 2017) ini, para personel akan ditempatkan di 1.609 pos pengamanan dan 643 pos pelayanan untuk memberikan pengamanan Kamtibmas dan Kamseltibcar Lantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas). Usai apel, Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan bahwa apel tersebut sebagai bentuk keseriusan aparat dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Dia pun berharap operasi ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. “Dari mulai orang sampai anjing turun, begitu seriusnya kita ya menjaga kamtibmas dan kamseltibcar lalu lintas,” kata Wagub usai apel. “Mudah-mudahan ga macet, kemudian semuanya aman dan setiap orang atau Umat Kristiani bisa menjalankan ibadahnya dengan baik, yang ingin piknik bisa bergembira dengan keluarganya, dengan aman, nyaman, tertib,” tambahnya.
Sementara terkait antisipasi aksi terorisme, masyarakat diminta partisipasi dan waspada. Menurut Wagub, masyarakat harus peka terhadap kondisi orang dan lingkungan di sekitarnya. Terlebih lagi, jika kebijakan 170 negara bebas via mulai diberlakukan, antisipasi terhadap keamanan lingkungan pun harus lebih ditingkatkan. “Makanya partisipasi masyarakat juga dibutuhkan, jangan cuek kita terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita. Kalau kita cuek ya korbannya nanti bisa kita sendiri, harus bersama-sama. Tidak mungkinlah diserahkan kepada satu kesatuan saja dalam masalah teroris, karena massif dimana-mana bisa terjadi,” tukas Wagub.
Dalam operasi ini Polda Jawa Barat sendiri akan melibatkan 15.047 personel gabungan. 1.990 personel merupakan aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat dan 10.016 personel lainnya merupakan aparat gabungan dari Pemprov Jawa Barat (dinas terkait), TNI, dan Mitra Polri. Operasi ini akan lebih difokuskan pada pengamanan area tertentu, terutama 683 Gereja di seluruh Jawa Barat yang merayakan Hari Raya Natal. Sementara terkait arus mduik, pihak kepolisian memperkirakan puncak arus mudik Natal keluar Jakarta akan terjadi pada 22 – 23 Desember 2016. Sementara pada 25 dan 26 Desemer 2016 merupakan Hari Raya Natal dan libur bersama dan 27 Desemer – 7 Januari 2017 hari libur semester sekolah. Sedangkan puncak arus balik menuju Jakarta diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2017. (rls/jay)