Home » Cirebon » Proyek PPI Gebang Molor, HNSI Protes Keras

Proyek PPI Gebang Molor, HNSI Protes Keras

CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui dinas kelautan dan perikanan tahun anggaran 2016, membangun proyek Pembangunan Pelabuhan Perikanan (PPI) Gebang, Kabuaten cirebon, Proyek pekerjaan pembangunan yang meliputi pembangunan WC umum, pengerasan jalan dan pelesterian PPI Gebang tersebut, dieluhkan Himpunan Nelayan Seindonesia (HNSI) dan warga sekitar.

Proyek yang berada di Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, dilakukan pada bulan November tahun 2016 lalu, proyek dengan nilai angaran Rp 1.142.975.000 dilaksanakan melalui oleh, CV Putra Cidahu Mandiri, ditargetkan 2 bulan atau waktu pelaksanaan 45 hari kalender. Akan tetapi, hingga awal tahun 2017, pekerjaan masih berlangsung. Sehingga hal itu mendapat protes dari warga sekitar.

Suherman selaku Ketua DPC Himpunan Nelayan Sluruh Indonesia (HNSI) mengatakan, Proyek Pembangunan harus difonis target pembangunannya. “Menejemen juga harus ada batasan waktu pekerjaan proyek. Anggaran juga kalau tidak digunakan harus dikembalikan. Proyek ini harus dibatasi. Jadi, jika tidak sesuai target, pekerjaan harus mandek. Karena takut merugikan para pekerja, Dan kontraktor atau pemborong proyek tersebut, Kata Seherman ketua HNSI, Kamis (5/1/2017).

Lanjut Suherman, pemborong yang brsangkutan harus dikenakan denda atau peringatan. “Harus ada denda. Kalau kaya begini, akhirnya pekerjaan tidak bagus dan tidak sesuai. Proyek pembangunan ini, fasilitas untuk industri. Jika pemerintah targetkan akhir tahun, maka harus ada denda. Karena sampai sekarang proyek masih berlangsung. Belum lagi, beberapa pengerjaan seperti pemasangan dinding pembatas juga tidak sesuai. Beberapa kali dilakukan perbaikan. Tapi tetap saja masih tidak bagus pengerjaannya. Karena yah tidak jelas prosedurnya, kalau emang anggran tersebut tahun 2016 pekerjaan yang harus selsai, ini sudah tahun 2017 pekerjaan belum selesai,” Ya harus dikemablikan anggaran tersbut ke negara,” tukasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telephone, pihak kontraktor dan pemborong yang diketahui bernama Madi dan Oji, enggan berkomentar. Malah lempar tanggung jawab soal proyek tersebut. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*