Home » Cirebon » Catut Nama Indofood CBP, Calo Tenaga Kerja Berhasil Tipu Ratusan Warga Cirebon

Catut Nama Indofood CBP, Calo Tenaga Kerja Berhasil Tipu Ratusan Warga Cirebon

CIREBON – Ratusan pencari kerja asal Cirebon, diduga menjadi korban penipuan calo tenaga kerja. Bahkan, korban bukan hanya berasal dari Cirebon, tetapi juga dari Kab Kuningan. Masing-masing dari mereka mengalami kerugian bervariasi, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Karangsembung pada 20 Desember 2016 lalu, namun hingga hari ini, Senin (6/3/2017), belum ada perkembangan apapun. Para korban yang tertipu dan sudah menyetorkan uang pelicin, tak satupun yang jadi bekerja. Hingga kini mereka resah dan tak tahu harus mengadu ke mana.

Salah seorang korban asal Desa Dompyong Kulon, Ruswa Adi Putra menceritakan, kasus ini berawal dari kabar lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan bernama PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (perusahaan yang diduga dicatut oleh pelaku). “Kabar itu dibawa oleh seseorang bernama Mulyadi yang mengaku orang kepercayaan Indofood Pusat. Mulyadi membawa orang kepercayaan yang bernama Yanto. Kata mereka, bagi yang mau bekerja ada syaratnya, masing-masing calon tenaga kerja harus membayar uang pelicin yang besarnya bervariasi, tergantung posisi dan bidang kerjanya,” ujar dia.

Ada tiga tawaran posisi pekerjaan yang ditawarkan pelaku, untuk office boy (OB) pencari kerja harus membayar uang pelicin sebesar Rp 700 ribu, sedangkan bagian produksi diharuskan membayar Rp 2,5 juta (pembayaran gelombang pertama, jika diterima dan jadi bekerja ada pembayaran lagi), sementara untuk bagian staff, uang pelicinnya mencapai Rp 3,5 – 4 juta. Para korban membayarnya dengan cara mencicil, dengan besaran yang bervariasi antara Rp 300.000 – Rp 1,5 juta.

MENGADU – Sejumlah korban saat melaporkan masalah ini ke Polsek Karangsembung. Bahkan dalam agenda tersebut pelaku Mulyadi juga hadir.

Adapun calon tenaga kerja yang tertipu dan sudah menyetorkan sejumlah uang kepada calo/pelaku antara lain berasal dari Desa Babakan, Gebang, Cisaat, Mekarsari, Dompyong Kulon, Karangwangun, Martapada, Buntet, Losari dan sebagian kecil dari Kab Kuningan. “Pembayaran kami lakukan di perumahan BTN Desa Karangwangi, itu adalah rumah Yanto. Kami dijanjikan 1-3 bulan sudah ada kabar untuk bekerja,” terang Ruswa. Parahnya lagi, kata dia, pelaku menjadikan beberapa korban sebagai koordinator di wilayah tempat tinggal mereka untuk merekrut calon pekerja lainnya. Bahkan ada pula kuwu yang ikut ‘terjebak’ melakukan perekrutan, seperti Kuwu Desa Karangwangi, Kec Karangsembung, Sumad Suparman, yang merekrut sekitar 70 orang calon tenaga kerja di desanya.

Koordinator pencari kerja yang dimaksud, antara lain: Nani dan Nining untuk perwakilan di daerah Buntet, Fatonah perwakilan di Desa Martapada, Aip Sudiana koordinator di Dompyong Kulon, Iis perwakilan di Desa Cisaat, Febri koordinator di Desa Mekarsari, Ahmad koordinator di wilayah Losari dan banyak lagi koordinator di desa lainnya.

“Kami yang jadi koordinator jadi ikut repot karena ditagih-tagih terus oleh para pencari kerja. Mereka bertanya kapan kerjanya dan kalau tidak jadi bekerja kapan uangnya bisa kembali,” imbuh Ruswa sambil menunjukkan beberapa bukti tertulis berupa surat tugas milik pelaku, dan dokumen-dokumen perusahaan. Pintarnya si pelaku, kata dia, saat menyerahkan uang pelicin sebagian besar dengan dasar kepercayaan (tanpa kwitansi) namun ada juga beberapa penyerahan uang kepada pelaku yang memakai kwitansi.

“Yang membuat kami yakin, pihak calo tenaga kerja menunjukkan surat edaran dari perusahaan Indofood pusat yang ditandatangani oleh M Frediyansyah S dengan stampel Divisi Area Indofood Tbk. Namun setelah sekian lama tidak ada kabar, kami baru sadar bahwa kami tertipu. Apalagi dua orang itu, Mulyadi dan Yanto juga menghilang entah kemana,” bebernya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi jabarpublisher.com melalui telepon, Senin (6/3/2017), Kapolsek Karangsembung melalui Kanit Reskrim Ipda Rahimi membenarkan, bahwa para pihak (koordinator) sudah pernah datang ke Polsek Karangsembung untuk dimintai keterangan. “Permasalahan para korban penipuan waktu itu sifatnya aduan masyarakat. Yang namanya aduan pasti kami terima. Namun kami sulit untuk mendalaminya karena belum ada bukti berupa kwitansi atau yang lainnya,” ungkap dia. Kapolsek menambahkan, beberapa waktu lalu pelaku sempat menghubunginya dan memberi sebuah kabar untuk para korban. “Katanya pelaku sudah ngasih jaminan satu unit sepeda motor kepada korban. Pelaku juga tidak jelas alamatnya di mana dan sering berpindah-pindah,” tegas kapolsek.

Bukti Rekaman Pasti Kerja

Sementara itu, dalam sebuah bukti rekaman yang diserahkan korban kepada redaksi JP sangat jelas terdengar suara seseorang yang diduga suara pelaku bernama Mulyadi. Pada intinya, pelaku menjanjikan kepada para korban pasti akan bekerja di foto Indofood. “Kalian sudah pasti kerja, A1. Nanti trainning kalian pura-pura udah bisa, jangan keliatan amatir. Selama 1 atau 2 bulan jangan keluar lingkungan nanti orang lama curiga. Yang punya kendaraan jangan gonta-ganti plat karena sudah ada catatannya bahwa itu kendaraan milik karyawan a, b, dan c,” kata seseorang dalam rekaman tersebut.

Mulyadi – Pelaku

Yanto – Pelaku

Belakangan diketahui bahwa kedua pelaku yakni Mulyadi adalah seorang warga Kelurahan Cangkol, Kota Cirebon yang berprofesi sebagai Security di PT SBS, Desa Rawaurip, Kec Pangenan. Sedangkan Yanto adalah warga Desa Karangwangi, Kec Karangsembung yang bekerja di perusahaan yang sama sebagai Mandor Packing.

Para korban berencana akan melakukan pelaporan ulang di Polsek Karangsembung atau Polres Cirebon dengan disertai barang bukti yang lebih kuat terkait kasus penipuan tersebut. “Kita sedang menginventarisir data dan barang bukti lainnya sebelum melakukan pelaporan ulang ke polisi,” ujar Ruswa.

Indofood: Tidak Ada Calo dan Uang Pelicin!

Untuk mendapatkan kejelasan terkait sepak terjang kedua calo tersebut, JP pun mendatangi langsung PT. Indofood CBP di Jalan Raya Cirebon – Tegal Km 18, Desa Ender, Kec Pangenan, Kab Cirebon, Selasa (7/3/2017). Ispan, selaku IR Manager PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, rekrutmen dilakukan langsung oleh PT dan tidak menunjuk siapapun termasuk calo.

“Prinsipnya tidak ada rekrutmen melalui calo. Dua orang tersebut kami pastikan bukan dari Indofood,” katanya. Ispan menjelaskan, proses rektutmen termasuk kuota/kebutuhan tenaga kerja, jumlah pelamar, semuanya dilaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja Kab. Cirebon.

“Soal uang pelicin juga tidak ada, semuanya transparan. Kalau ada warga yang merasa dirugikan, silakan lapor ke polisi. Rekrutmen dilakukan langsung oleh PT, jadi yang di luar mengatasnamakan Indofood, itu sudah pasti penipuan,” pungkasnya. (jay/crd/cok)

 

Berikut beberapa bukti kwitansi atas uang yang telah dibayarkan para korban kepada pelaku:

 

Di bawah ini data sejumlah korban yang telah menyetorkan uang kepada pelaku. Data didapat dari beberapa koordinator:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*