BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Wagub Demiz) melantik Dewan Hakim Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XV Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 di Nexa Hotel, Jl. WR Supratman No. 66, Kota Bandung, Jumat malam (7/4/17). Dalam sambutannya, Demiz berpesan agar para anggota Dewan Hakim bisa melaksanakan penilaian dengan menjunjung tinggi netralitas dan objektivitas berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
“Saya berpesan kepada para Hakim agar dalam menjalankan tugasnya senantiasa menjunjung tinggi netralitas dan objektivitas penilaian berdasarkan kebenaran yang diketahui, disertai dengan hati yang ikhlas dan sabar,” ujar Demiz. Untuk itu, tujuan mulia Musabaqah sebagai bagian dari upaya mensyiarkan dan mendakwahkan Al-Quran akan tetap bisa terpelihara. Pada saat yang sama, upaya terlaksananya Musabaqah yang bersih, transparan, dan akuntabel juga dapat diwujudkan bersama.
Ada sebanyak 60 anggota Dewan Hakim yang dilantik dengan ketua Fuad Wahab. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Barat Nomor: 451.15/Kep.1/LPTQ-JBR/III/2017 tentang Dewan Hakim Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XV Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 yang ditetapkan di Bandung, 20 Maret 2017.
Para Kyai atau Ulama dalam jajaran Dewan Hakim STQ ini telah memiliki kompetensi keilmuan bidang Al-Quran. Baik pada cabang Tilawah, Hifz, maupun cabang Tafsir, sesuai dengan golongan dan ketentuan yang telah ditetapkan. STQ Tingkat Provinsi Jawa Barat akan digelar pada 8-13 April 2017. Ajang ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian yang telah dilaksanakan mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota. Seleksi ini untuk menentukan qari’-qari’ah, hafidz-hafidzah, serta mufassir-mufassirah terbaik yang akan mewakili Jawa Barat pada STQ Tingkat Nasional.
Diharapkan STQ mampu mendorong semangat umat Islam untuk mempelajari dan mengaktualisasikan pesan-pesan Al-Quran. Dengan demikian, Al-Quran bisa menjadi pedoman hidup sehari-hari umat manusia. “Sebetulnya ini salah satu upaya saja. Tujuan utamanya adalah akhlaqul karimah, bagaimana perilaku Al-Quran tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar menunjukkan keterampilan membaca, pelantunan, penulisan, bukan itu,” tutur Demiz usai acara pelantikan. “Makanya dengan cara-cara seperti ini, mereka (peserta) bisa menghayati baik penulisan, pembacaan, dan segala macam,” pungkasnya. (hms/rls)