Home » Karawang » NU Tidak Pernah Cabut Pernyataan Bubarkan HTI

NU Tidak Pernah Cabut Pernyataan Bubarkan HTI

KARAWANG – Ketua PCNU Karawang, KH. Ahmad Ruhiyat Hasby menegaskan, jika PCNU Karawang dan GP Ansor tidak pernah mencabut pernyataan atas tuntutannya kepada Polres Karawang untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Pernyataan ini ditegaskan Kang Uyan (sapaan akrab), pasca menyesalkan jika pertemuannya dengan Ketua HTI Karawang, Ustadz Abu Hamzah dan beberapa pengurus HTI Karawang yang lain malah dipelintir isu pertemuannya di media sosial (medsos).

Menurut Kang Uyan, awalnya pertemuan dengan Ketua HTI Karawang, pada Senin 17 April 2017 di kantor PCNU Karawang tersebut bermula saat pengurus HTI Karawang meminta izin untuk bersilaturahim ke kantor PCNU Karawang. Silaturahim tersebut menyusul setelah GP Ansor Karawang bersilaturahim ke Mapolres Karawang untuk menyampaian tuntutan “bubarkan HTI”.

Namun yang disayangkannya, sambung Kang Uyan, pertemuan tersebut seakan sengaja dimanfaatkan oleh HTI untuk mengkampanyekan isu melalui media sosial (medsos) bahwa NU Karawang seakan juga sepakat dengan penegakkan “khilafah islamiyah”.

Padahal ditegaskan Kang Uyan, dalam pertemuan tersebut dirinya sama sekali tidak pernah mengeluarkan pernyataan untuk melegitimasi dakwah penegakkan “khilafah islamiyah”. Karena dalam pertemuan tersebut justru ia menjelaskan jika NKRI, UUD ’45 dan Pancasila adalah harga mati bagi NU.

“Dalam pertemuan tersebut saya memang bilang bahwa NU dan HTI punya kesamaan di dalam memperjuangkan dakwah islam. Tetapi NU dan HTI memiliki perbedaan dalam cara pandang dan implementasi dakhwah islamnya. Karena bagi NU, bahwa NKRI, UUD ’45 dan Pancasila itu harga mati. Tetapi kenapa mereka (HTI, red) mempublikasikan pertemuan tersebut di medsos dengan kampanye seakan NU melegitimasi cara dakwah mereka,” tutur Kang Uyan, Rabu (19/4).

Ditambahkan Kang Uyan, pertemuan tersebut sebenarnya pertemuan antara GP Ansor Karawang dengan HTI Karawang. Namun sebagai “orangtua” dari GP Ansor, ia diminta untuk menghadiri pertemuannya. “Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua HKTI Karawang dan Ketua GP Ansor Karawang, Ade Permana secara langsung,” terangnya.

Oleh karenanya, Kang Uyan sangat menyesalkan dengan sikap HTI Karawang yang mengkampanyekan pertemuannya dengan GP Ansor yang kemudian menyebarkan isu melalui medsos bahwa PCNU dan GP Ansor Karawang seakan melegitimasi dakwah “khilafah islamiyah”.

“Sekali lagi saya tegaskan jika bagi NU, NKRI dan Pancasila itu harga mati. Dan saya juga tegaskan jika PCNU dan GP Ansor Karawang tidak pernah mencabut pernyataannya untuk membubarkan HTI sesuai dengan tuntutan ke Mapolres Karawang beberapa waktu lalu,” pungkasnya. (adk)

One comment

  1. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman . . . . . !!

    “Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” QS. 4. An-Nisaa’ : 138-139

    “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.58.: 14-15)

    “Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ.” QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.

    “Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli Kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu”. Dan Allah menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. ( QS Al-Hasyr ayat 11)

    Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa. Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)” (al-Qur’an Surah al-Nisa ayat 107-109)

    Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (QS.9: 73)

    Dan janganlah kamu sekali-kali mensholatkan (jenazah) seorang pun yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik. (QS.9 ayat 84)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*