CIREBON – Hampir seluruh pengurus anak cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon menaruh rasa kekhawatiran rekomendasi jatuh lagi ke tangan Incumbent Sunjaya Purwadisastra.
Salah satu ketua PAC Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Suherli mengatakan, pihaknya secara keorganisasian tidak menolak terkait dengan pendaftaran yang dilakukan Sunjaya, hanya saja 18 PAC se-Kabupaten Cirebon mengingatkan kepada DPC khususnya ketua DPC untuk melihat terlibih dahulu orang yang mendaftar apakah mampu mengemban amanah atau tidak.
“Kami semua bukan menolak, hanya saja mengingatkan kepada ketua DPC kami bahwa ketika menerima pendaftaran harus melihat dulu orang yang mendaftar, untuk masyarakat Cirebon nanti seperti apa,” kata Suherli, Sabtu (20/5/2017).
Dikatakan, jika melihat track reccord kinerja Sunjaya selama sekian tahun ini, lanjut Suherli, harusnya DPC memiliki pertimbangan. Masyarakat dan kader internal sudah melihat sendiri, bahwa tidak ada perubahan di Kabupaten Cirebon selama dipimpin oleh Bupati Sunjaya. “Tengok sendiri lah mana sih keberhasilan Sunjaya, Kabupaten Cirebon tidak ada perubahan sama sekali. Itu semua yang dikeluhkan masyarakat, apalagi kita internal,” terangnya.
Masih dikatakan Suherli, unek-unek itu bukan saja dirasakan oleh kader internal partai PDI Perjuangan, namun juga masyarakat secara umum sudah tahu dan bisa menilai kinerja Sunjaya. Oleh karena itu pasca Sunjaya mendaftar, belasan PAC secara spontan menyampaikan rasa kekhawatiran itu pada DPC. “Ya sekitar 18 PAC yang berkumpul, sisanya pulang karena kecapean ikut mengawal. Bagaimanapun juga Sunjaya anggota partai tetap jadi secara kekeluargaan kita tetap antar. Tapi meski begitu kita punya prinsip. Yang intinya kami khawatir,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Suherli, selain karena persoalan kinerja, Sunjaya juga memiliki persoalan dengan internal PDI Perjuangan. Hanya saja hal itu tidak perlu disampaikan ke public. Sebab itu hanya menjadi konsumsi internal partai banteng moncong putih. “Jadi alasannya soal kinerja, di internal juga ada persoalan tapi tidak perlu disampaikan bahwa ini urusan kami. Yang jelas yang bersangkutan punya persoalan di internal PDI Perjuangan,” tegasnya.
Diakhir Suherli menambahkan, jika beberapa kalangan beranggapan bahwa Sunjaya menjadi calon yang diunggulkan dibandingkan dengan calon yang lain. Berbeda dengan PAC, justru mereka meyakini jika incumbent mendapat rekom PAC akan bersusah payah memenangkan petahana. “Kalau ada yang menilai petahana diunggulkan, penilaian itu dari sisi mana. Kami punya kekhawatiran kalau petahana mendapat rekom, justru akan menjatuhkan nilai jual partai ke masyarakat. Karena kita lihatnya kinerja, apasih yang sudah dilihat dari 100 hari kerja dan hingga sekarang. Ini bukan berbicara kepentingan golongan ya, tapi kepentingan masyarakat,” tutup Suherli (gfr)