Home » Tasikmalaya » Gerbang Tasik » Berkuda Jadi Tradisi Ngabuburit Di Kota Tasik

Berkuda Jadi Tradisi Ngabuburit Di Kota Tasik

TASIK – Sudah jadi tradisi umat islam bagi yang berpuasa, setiap sore harinya ngabuburit atau beraktivitas menunggu waktu berbuka. Umumnya, ngabuburit dimanfaatkan untuk berkumpul dan jalan-jalan bareng sambil memburu menu berbuka atau takjil.

Namun, ada pemandangan yang berbeda di Jalan Ciunteng, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideng, Kota Tasikmalaya. Tak hanya kumpul-kumpul, warga sekitar memanfaatkan waktu ngabuburitnya untuk berkuda. Adanya kuda tunggangan itu menjadi daya tarik tersendiri. Mayoritas orangtua membawa anaknya untuk menikmati ngabuburit sambil berkuda.

Pemilik kuda tunggangan yakni, Yaya Sunarya (43), Warga Ciunteng, Kota Tasikmalaya, mengatakan bahwa tiap tahun dirinya selalu menyewakan kuda-kudanya untuk hiburan di bulan puasa. Kuda tungganggnya tersebut merupakan kuda delman yang sudah terlatih. “Biasanya kuda ini menarik delman atau andong di pasar. Tapi karena sepi dan momennya puasa, maka disewakan untuk ngabuburit,” ucapnya.

Ia pun mematok harga Rp 5 ribu per-kepala, untuk anak-anak maupun dewasa, untuk keliling jalan tersebut. Para pemilik kuda bisa meraup untung hingga Rp 350 ribu setiap hari. “Alhamdulillah warga sangat antusias mas. Alhasil, Jalan Ciunteng terlihat ramai ketika ramadhan tak seperti hari biasa,” tukasnya. (and)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*