CIREBON – Adanya dorongan serta keinginan pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon perpaduan antara wilayah barat dan timur Kabupaten Cirebon H Tarmadi dan Dian Hernawa Susanti disandingkan untuk menjadi calon kandidat tetap dari Partai PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon untuk Pilkada Bupati Kabupaten Cirebon 2018 mendatang.
Ketua tim pemenangan bakal calon bupati H Tarmadi menanggapi saat dimintai pernyataan terkait adanya dorongan yang menyatakan keinginan bahwa H Tarmadi lebih cocok berpasangan dengan Dian Hernawa Susanti, Hafid Mulyadi mengungkapkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya mekanisme peepaduan pasangan ketingkat DPP PDI Perjuangan.
“Kalau Pak H Tarmadi itu legowo, diserahkan sepenuhnya kepada DPP, mau dipasangkan dengan siapapun beliau (H Tarmadi, red) akan menerima,” kata Hafid kepada wartawan, Kamis (28/9/2017).
Dikatakan Hafid, pada prinsipnya beliau ini menerima apapun keputusan DPP apakah itu untuk disandingkan dengan calon A ataupun dengan siapapun, pada intinya beliau ini manut apapun pilihan DPP itulah yang terbaik. “Sejauh ini beliau belum berkomentar apapun terkait beliau tetap dengan E1 maupun E2 siap menerima keputusan DPP,” jelasnya.
Disinggung kaitan dengan semisal H Tarmadi disandingkan dengan petahana, Hafid mejelaskan itu hanya sekedar misal, bisa jadi dan bisa tidak. “Semua permisalan bisa terjadi, dan semua anti keputusannya pun bisa juga terjadi, artinya bisa anti dan bisa juga pro, semua ini menyangkut dengan langkah, karena beliau ini tetap pada visi dan misinya bagaimana membangun Kabupaten Cirebon ini, ditambah karena beliau tekadnya sudah bulat untuk membela rakyat,” ungkap Hafid.
Diakhir Hafid mempertegas beliau ini dengan tegas karena tujuannya membangun Kabupaten Cirebon, seandainya dipasangkan dan menjadi di posisi wakil bupati artinya beliau tidak bisa menyumbangkan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon. “Karena beliau ini tahu cara mentorehkan semua pemikirannya kemasyarakat, kalau hanya wakil bupati saja beliau tidak bisa mentorehkan dong. Percuma mempunyai pemikiran untuk membangun tapi tidak bisa menyalurkannya itu sangat sia-sia,” tukasnya. (gfr)