Upgrade Skill Tenaga Medis, RSUD Waled Datangkan Empat “Dokter Bule” Ahli Persalinan
CIREBON – Berbagai inovasi termasuk dalam bidang persalinan, terus dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled. Tak tanggung-tanggung, kali ini, RSUD yang menjadi penopang kesehatan masyarakat Cirebon, Kuningan, dan perbatasan Jabar – Jateng (Brebes) ini mendatangkan ahli tenaga medis dari Amerika, Kamis (26/10/2017), guna melatih tenaga medisnya.
Selain untuk menambah pengetahuan paramedis saat menangani ibu yang baru melahirkan, empat dokter bule itu didatangkan guna menekan angka kematian ibu dan bayi. Mengingat, Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di dunia.
Menurut dr George Groberg, salah seorang tenaga medis asal Amerika, hal ini terjadi lantaran minimnya pengetahuan tenaga medis yang turut menolong ibu hamil saat proses persalinan. “Sebagian besar ibu yang baru melahirkan meninggal dunia dikarenakan pendarahan. Begitu pula kematian bayi mayoritas disebabkan oleh infeksi. Sehingga, diperlukan pelatihan guna menekan kematian ibu dan bayinya,” ujarnya.
RSUD Waled Setara Dengan RS Di Amrik
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang ada, Indonesia masuk dalam peringkat 30 besar angka kematian ibu dan bayi. Namun karena besarnya perhatian pemerintah dalam bidang kesehatan, jumlah tersebut semakin berkurang di tahun-tahun berikutnya. Ia juga menyebutkan, dalam hal sarana medis, di RSUD Waled sudah setara dengan RSUD di luar negeri. Hanya saja skill dari tenaga medisnya saja yang harus diupgrade.
“Untuk persalinan yang paling bagus Singapura dan Norwegia. Namun, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mampu menjadi yang terbaik dalam proses persalinan. Asalkan tenaga medis dan peralatan memadai. Selain pelatihan, kami juga memberikan bantuan peralatan penunjang medis pada rumah sakit ini,” ulasnya.
Direktur RSUD Waled, Budi Setiawan Soenjaya mengungkapkan, Cirebon merupakan kota dengan angka kemstian yang tergolong tinggi di Jabar, yakni diangka kisaran 359 per 1.000 untuk kematian ibu dan 32 per 1.000, untuk kematian bayi. “Penyebabnya pendarahan pascapersalinan dan bayinya susah bernapas.” ungkapnya.
Ia mengaku bangga karena RSUD Waled merupakan RS kedua yang dikunjungi tenaga ahli dari USA. “Pelatihan bagi para medis oleh dokter ahli dari Amerika ini merupakan kali pertama. Sedangkan se-Indonesia, kami adalah tempat kedua yang dikunjungi setelah RS Lebak Banten,” tandas Dirut. (crd)