CIREBON – Terkait penangkapan eks wakil bupati Cirebon, H Tasiya Soemadi Al Gotas oleh intel Kejaksaan Agung RI di Pekalongan, Senin kemarin. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH belum mendapatkan informasi resmi dari Kejaksaan Negeri Sumber.
“Saya belum mendapatkan kabar atau info resmi kebenaran dari pihak Kejaksaan sini karena saat ini sedang hari libur. Dan kami hanya baru mendapatkan informasi dari media online saja,” kata Mustofa kepada wartawan, Selasa (01/05/2018).
Saat disinggung apakah ada dampak atau tidak atas tertangkapnya Pak Gotas pada suara pemilihan kepala Daerah yang akan datang, Jimus sapaan akrabnya Mustofa menegaskan, tidak akan ada dampak namun pihaknya karena ini adalah upaya penegakan hukum dan partainya ini menghormati upaya penegakan hukum itu sendiri.
“Kaitan kondusifitas pasti ada pengaruhnya. Namun dengan waktu yang cukup ini pemahaman dan kedewasaan warga PDI Perjuangan tidak akan terpengaruh jelang Pilkada ini,” ungkap Jimus.
Dijelaskan lebih lanjut, Pak Gotas saat ini statusnya masih menjadi kader partai PDI Perjuangan, dan hanya Pak Gotas ini hanya jabatan saja. “Kita belum kearah sana apakah masih tetap menjadi kader atau tidak. Dan pasti akan ada evaluasi,” jelasnya.
Ditambahkan Jimus, dengan adanya kasus seperti ini pihaknya tetap pada koridor. Bahkan Ketua Umum sudah menginstruksikan bahwasanya kepada kader-kader partai PDI Perjuangan baik eksekutif maupun legislatif agar taat azaz dan taat hukum. Serta menghindari praktek-praktek KKN.
“Bahkan bukan hanya menghindari tapi menjadi pelopor sebagai kader PDI Perjuangan agar tidak terlibat masalah korupsi. Dan Ketua Umum mengintruksikan dan akan menindak tegas bagi siapapun kader yang duduk di eksekutif yang terlibat korupsi,” katanya.
Diakhir Jimus menambahkan, upaya agar kader tidak terjebak dalam kasus-kasus yang menyangkut hukum, pihaknya menjelaskan pada setiap momentum-momentum jelas PDI Perjuangan dalam rangka menempatkan kader-kader terbaik PDI Perjuangan baik di eksekutif maupun legislatif ada kaderisasi bagi kader tersebut.
“Kan didalam kaderisasi itu ada upaya mendidik dan menumbuhkan rasa loyalitas terhadap ideologi partai dan termasuk juga pembinaan dan menumbuhkan moral calon anggota legislatif maupun petugas partai agar tidak tersangkut kasus korupsi,” tandasnya. (gfr)