CIREBON – Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei menunjukkan calon kepala daerah petahana di Kota dan Kabupaten Cirebon unggul telak dalam perolehan suara pilkada serentak 27 Juni 2018 kemarin.
Untuk Kabupaten Cirebon sendiri, berdasarkan hasil rekapitulasi form C1, pertahana Sunjaya yang berpasangan dengan Imron dinyatakan paling unggul dengan meraih 32,74% suara, disusul oleh Kalinga – Santy dengan 26,39% suara. Paslon nomor 4 Luthfi – Qomar yang awalnya menempati peringkat kedua, harus rela bergeser ke peringkat tiga dengan raihan 25,90% suara. Sementara di posisi paling bontot diraih paslon nomor 3 (Rakhmat – Yayat) dengan perolehan 14,97% suara.
Data diatas merupakan data terbaru yang masuk ke KPU Cirebon dari 1.044 TPS atau setara dengan 28,60% atau setara dengan 301.162 suara sah yang telah dihitung hingga pukul 06:00 WIB, Kamis (28/6/2018).
Salah seorang pengamat yang juga Ketua Laskar Indonesia, Koko Ali Permana berpendapat, secara umum calon kepala daerah petahana ini memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan calon lainnya. “Keuntungan dekat dengan sumber keuangan daerah, bisa memobilisasi PNS, juga bisa menggunakan fasilitas daerah untuk berkampanye menggunakan dana bansos dengan memberikan santunan atas nama daerah padahal kepala daerah itu mencalonkan diri lagi,” jelasnya.
Meski demikian, kata dia, tidak ada jaminan setiap petahana yang mencalonkan diri akan terpilih kembali. “Banyak keuntungan yang bisa didapat oleh petahana kalau dia mencalonkan diri lagi, tetapi ada juga masyarakat yang menilai walaupun sudah menggunakan sumber-sumber seperti diatas namun kinerjanya jelek, tidak akan dipilih lagi . Banyak kok pilkada di Indonesia yang akhirnya dipimpin oleh pemimpin baru yang bisa menggeser pertahana,” ulasnya. (jay)
Berikut grafis dan perolehan suara Pilbup Cirebon yang dirilis web infokpujabar.org: