CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon tengah gencar mencanangkan Cirebon bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan. Pasalnya, dari 412 Desa dan 12 Kelurahan yang ada di Kabupaten Cirebon, hanya baru 12 kelurahan dan 54 desa yang sudah terbebas dari BAB sembarangan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, berkaitan dengan tingkat akses sanitasi masyarakat Kabupaten Cirebon dirinya menyebutkan pada tahun ini ada sebanyak 13 desa yang mendapatkan akses sarana sanitasinya kurang dari 50 persen.
“Yang sudah 100 persen mendapatkan sanitasi itu baru 71 desa, 231 desa lainnya hanya 75 sampai 99 persen. Dan, ada tujuh desa yang bisa mengakses sanitasi sekitar 50 sampai 74 persen. Ini diharapkan terus meningkat,” katanya, Kamis (5/7/2018).
Dikatakan Enny, kegiatan deklarasi bebas buang air besar merupakan tahapan akhir dari rentetan kegiatan yang telah melibatkan banyak pihak. Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Cirebon bersama 20 puskesmas dan sejumlah mahasiswa terjun ke masyarakat untuk mengetahui tingkat sanitasi.
“Kita melaksanakan pelatihan wirausaha sanitasi, dimana mereka di beberapa desa ada kelompok wirausaha untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai jamban,” jelasnya.
Selain pelatihan wirausaha sanitasi, lanjut Enny, pihaknya juga mengadakan arisan jamban bagi masyarakat di beberapa desa. Dengan adanya arisan jamban ini bertujan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tak membuang air besar secara sembarangan.
“Arisan jamban yang tujuannya untuk memberikan jamban. Karena secara tunai mereka tidak mampu membuat jamban, sehingga mereka mempunyai kelompok arisan jamban,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Enny menambahkan tahun ini sudah ada 109 desa yang sudah mendeklarasikan bebas buang air besar sembarangan. “Insya Allah target 2022 Kabupaten Cirebon bebas dari BAB sembarangan,” tandasnya. (gfr)