Home » Cirebon » Sudah Dimutasi, Dua Guru SMP Di Cirebon Ini Ogah Pindah Ngajar

Sudah Dimutasi, Dua Guru SMP Di Cirebon Ini Ogah Pindah Ngajar

CIREBON – Di SMP Negeri 1 Babakan saat ini tengah timbul keresahan, pasalnya ada dua orang guru yang diduga bermasalah, dan kini sudah dimutasi. Namun, keduanya terkesan menolak mutasi, terbukti mereka berdua tetap datang ke SMPN 1 Babakan hingga hari ini. Padahal, surat mutasi keduanya sudah terbit per tanggal 1 Juli 2018 lalu.

Kedua guru tersebut yakni WD guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dimutasi ke SMPN 1 Waled dan DA guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dimutasi ke SMPN 2 Babakan. Fakta yang menunjukkan bahwa keduanya tidak mau dimutasi yakni dengan masih datangnya kedua guru tersebut ke unit kerja lama yakni SMPN 1 Babakan, bukan datang atau mengajar di unit kerja yang baru sesuai SK mutasi.

Untuk diketahui, adanya mutasi kedua guru tersebut disambut baik sebagian besar guru di SMPN 1 Babakan, karena keduanya diduga sering membuat masalah di sekolah. Untuk guru WD, dalam surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh 34 orang guru di SMPN 1 Babakan menyebutkan, terdapat 8 poin hal-hal yang dilakukan mulai dari masalah pencitraan buruk sekolah, membuat suasana tidak kondusif, penyalahgunaan tupoksi, upaya memutasi kepala sekolah hingga masalah keuangan.

Sedangkan untuk guru DA ada 6 poin hal-hal yang dilakukan, antara lain terkait transparansi penggunaan uang, mangkir dalam rapat dinas, menjadi informan untuk menjatuhkan sekolah, sering mangkir dalam tugas mengajar, hingga berupaya memutasikan kepala sekolah. Surat pernyataan tersebut dibuat sebagai bukti nyata para guru di SMPN 1 Babakan mendukung program mutasi terhadap keduanya, karena dinilai sering membuat suasana tidak kondusif.

Sementara itu, Kepsek SMPN 1 Babakan M. Taufan Agus saat dikonfirmasi JP, Selasa (31/7/2018) membenarkan adanya mutasi kedua guru tersebut. “Terkait kedua guru di SMPN 1 Babakan yang dimutasi dan sudah ada SK mutasinya itu memang betul. Bagi saya mutasi adalah hal yang wajar. Di kalangan PNS, namanya mutasi itu pasti ada,” ungkapnya.

Kepsek juga tidak menganggap spesial mutasi yang terjadi dalam tubuh sebuah institusi, khususnya di sekolah yang dipimpinnya itu. “Intinya, ketika dimutasi maka kita harus siap ditempatkan dimana saja. Karena kepala sekolah saja bisa dimutasi, apalagi guru,” tegasnya sambil menyebutkan bahwa saat ini sudah ada dua guru pengganti pasca mutasi WD dan DA.

Tak sampai disitu, JP juga mengkonfirmasikan masalah mutasi dua guru ini kepada Kabid SMP Disdik Kabupaten Cirebon H. Masuri. “Ketika ada guru SMP yang punya masalah pasti kami tegur. Apalagi guru tersebut sudah ada SK mutasi dari BKPSDM, jadi harus diterima. Saya akan pantau terus guru yang punya permasalahan di sekolah,” ujarnya.

Namun hingga berita ini diturunkan, baik WD maupun DA tidak memberikan jawaban apapun saat JP menghubungi mereka untuk mengkonfirmasikan masalah ini. Padahal wartawan sudah menghibunginya baik via telepon maupun lewat pesan singkat SMS juga whatsapp. (crd/jay)

Berikut foto SK mutasi DA dan WD :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*