Home » Bandung » Semarakkan HUT RI, Karyawan Setda Jabar Ulin dan Botram

Semarakkan HUT RI, Karyawan Setda Jabar Ulin dan Botram

BANDUNG – Peringatan HUT RI dan HUT Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate tahun ini berbeda. Pasalnya, merayakan HUT ke-73 ini Sekretariat Daerah Jawa Barat menyelenggarakan Festival Aktivitas Kaulinan Urang Lembur (AKUR) tingkat Setda Provinsi Jabar, di area Gedung Sate Bandung, Senin hingga Selasa (27-28) Agustus 2018.

Cabang AKUR yang dilombakan yakni balap karung, nyair belut (menangkap belut), ngapaku botol(memasukkan paku ke dalam botol), egrang, sondah, sorodot gaplok, kelom batok, rorodaan, gatrik, hadang, dagongan, bakiak dan galah. Acara ini melibatkan sekitar 650 orang karyawan di lingkungan pemerintah provinsi Jabar, baik dari biro, security maupun jasa kebersihan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa juga inginkan, selain mengingat kembali kaulinan tradisional, para karyawan bisa mengajarkan permainan rakyat ini pada anak cucunya di rumah. Menurutnya, permainan tradisional memiliki interaktif tersendiri yang tidak sulit dijumpai pada permainan modern.

“Memang baru saya dan karyawan karyawati Setda Jabar, tapi yang jauh lebih penting dari karyawan karyawati ini ditularkan lebih lanjut kepada anak cucunya, karena anak cucu kita sekarang tidak mengenal apa yang namanya rorodaan, gatrik ataupun egrang, yang sebetulnya tidak kalah seru,” kata Iwa ditemui usai membuka acara secara resmi.

“Ini interaktifnya luar biasa. Kreativitas yang jarang ditemukan di era sekarang itu interaktif sesama anak, saling gendong, saling tolong menolong, dan sebagainya,” lanjutnya.

Disinggung terkait cabang AKUR favoritnya, Iwa dengan semangat mengatakan dirinya sangat menikmati permainan rorodaan, sorodot gaplok dan gatrik. “Hampir semua permainan (cabang AKUR) saya ikuti semua. Tapi yang paling berkesan hanya tiga, rorodaan, sorodot gaplok, sama gatrik,” pungkas Iwa.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar H. Riadi menuturkan, pemilihan Kaulinan lembur pada festival ini adalah untuk mengingat kembali, mencintai dan peduli terhadap keberadaan kaulinan rakyat Jabar agar tidak tergerus zaman. Selain itu, festival ini juga diharapkan menjadi ajang memupuk kekompakan sekaligus membangun kembali silaturahmi antar karyawan.

“Acara ini diharapkan dapat mensejajarkan dengan tumbuh kembang permainan modern, sehingga kaulinan tradisional tidak lenyap tergerus zaman milenial,” ujar Riadi.

“Festival ini juga bertujuan untuk memupuk kekompakan, kebersamaan, kesolidan, ketangguhan, kerjasama, koordinasi dan membangun kembali silaturahmi di antara sesama PNS, Non PNS, security dan jasa kebersihan di lingkungan Setda Provinsi Jabar,” sambungnya.

13 tim yang bertanding akan memperebutkan 50 hadiah menarik. Sedangkan juara umum berhak mendapatkan satu ekor domba Garut jantan. Selain itu, ada pula sertifikat khusus bagi peserta terpilih, yaitu bagi peserta tertangguh nu kuatan tapi éléh (kuat tapi kalah), peserta terkuat kaéra nu labuh waé (kuat malu karena sering terjatuh), peserta terbodor (paling lucu tingkahnya), peserta terkasih nu pikarunyaeun (paling dikasihani), peserta terhebat nu nyungkun waé (sangat aktif), peserta terheboh, peserta tergesit, serta peserta terajin yang paling tepat waktu bertanding.

Usai berlomba, seluruh peserta berkumpul untuk botram atau makan siang bersama. Uniknya, makan siang disajikan di atas daun pisang yang digelar. Tiap hidangan nasi dan lauknya di atas satu daun pisang dinikmati oleh 5-7 orang yang duduk lesehan bersama-sama. (rls/hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*