BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan investasi senilai ratusan juta dolar di sektor pariwisata, infrastruktur serta manufaktur pada swasta luar negeri.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan puluhan proyek di dua sektor tersebut sudah ditawarkan dalam ajang ‘Indonesia Investment Day’ yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura pekan ini. “Jabar memiliki daya tarik bagi investor asing, ada dua unggulan sektor investasi yang kami tawarkan dari pariwisata, infrastruktur sampai otomotif,” katanya di Bandung, Jumat (31/8/18) petang.
Menurutnya untuk sektor infrastruktur investasi yang ditawarkan adalah proyek Tempat Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Sampah Legoknangka, Bandung. Proyek yang ditawarkan senilai 200 juta US$ tersebut mencari investor yang akan mengolah sampah menjadi listrik. “Lahan sudah ada, tinggal kami mencari investor untuk beauty contest pengelolaan,” ujarnya.
Lalu peluang investasi lebih besar ada di Aerocity, Kertajati, Majalengka yang memiliki luas 3.480 hektar. Iwa menuturkan ada 6 klaster investasi yang ditawarkan antara lain pusat energi, kawasan bisnis, hunian hingga jaringan pipa gas untuk mendukung Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. “Untuk energi dari Grup Canadian Solar tertarik investasi panel surya,” paparnya.
Di sisi pariwisata, penawarannya jauh lebih variatif. Jabar setidaknya menawarkan 5 titik destinasi wisata yang membutuhkan sokongan penanaman modal mulai dari kawasan wisata Tenjo Resmi, Sukabumi yang menawarkan nilai investasi 1,8 juta US$. Pengembangan Pantai Gebang, Cirebon senilai 15,57 juta US$.
“Kami menawarkan juga pengembangan kawasan hutan bakau di Sinar Laut, Agrabinta Cianjur senilai 2,5 juta US$. Di Pantai Batu Karas yang masuk kawasan ekonomi khusus pariwisata kami membutuhkan investasi untuk resort hotel 12,7 juta US$,” paparnya.
Terkait manufaktur, pihaknya juga menawarkan investasi senilai 990 juta US$ untuk pembangunan komponen otomotif di kawasan industri Subang yang akan berdekatan dengan lokasi Pelabuhan Patimban. “Ada banyak kemudahan yang ditawarkan pada PMA, dari mulai jaminan pasokan listrik hingga insentif fiskal,” katanya.
Di ajang tersebut Sekda Iwa menilai sejumlah minat investasi mulai ditawarkan pula oleh swasta asing pada pihaknya. Dari mulai rencana pembangunan pabrik elektronik, investasi pabrik printer, jaringan fiber optic. “Dari Cina, Kanada, ada juga rencana investasi industri kulit dan makanan kemasan standar ekspor. Kami sudah melakukan one on one meeting,” tuturnya.
Sekda Iwa juga menuturkan Jabar bisa menarik investor asing cukup besar dalam ajang Investment Day.
Ini mengingat berdasarkan data realisasi investasi sampai dengan Triwulan I Tahun 2018 Singapura merupakan Negara terbesar ketiga yang berinvestasi di Jawa Barat setelah Korea Selatan dan Jepang. “Nilainya mencapai 330 juta US$,” tuturnya.
Para investor yang berasal dari Singapura hanya mengincar beberapa daerah favorit terutama di Kabupaten Bekasi, Karawang, Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cirebon. Dengan minat investasi terentang dari otomotif, real estate hingga industri makanan. “Bagi negara ini, Jabar memiliki daya tarik investasi yang cukup kuat,” ujarnya. (rls/hms)