Pekerjaan Sudah Selesai, Kontraktor Menjerit Belum Dicairkan

CIREBON – Pekerjaan dengan menggunakan anggaran murni 2018, sudah ada beberapa pekerjaan yang sudah 100persen. Namun pihak pemerintah daerah hingga saat ini belum mencairkan.

Hal tersebut dirasakan dan dikeluhkan Suyono sang pengusaha kontraktor, pasalnya pekerjaan peningkatan jalan Kanci Kulon dan pembangunan saluran irigasi Desa Kendal Kecamatan Astanjapura yang sudah 100persen kondisinya hingga kini belum ada pencairan.

“Nilainya memang kecil. Saya dan beberapa pengusaha lainnya merasa dirugikan pemerintah daerah,” tegasnya, Rabu (14/11/2018).

Dikatakannya, pekerjaan fisik dari APBD murni 2018 tersebut ada puluhan pengusaha dengan jumlah 51 paket pekerjaan fisik. Baik dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) maupun DPKPP Kabupaten Cirebon.

“Informasi dari staf bagian administrasi yang mengurus pekerjaan di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon belum bisa mencairkan anggaran itu, konon karena belum ada Plt Bupati Cirebon untuk menandatangani surat pertangungjawaban (SP),” jelasnya.

Diakuinya seharusnya bisa dicairkan. Kaitannya ini adalah menggunakan APBD murni 2018, bukan perubahan. “Seharusnya kan bisa dicairkan uangnya dong. Jangan sampai yang ditangkap bupati, kita-kita para pemborong merasa resah karena belum bisa cair juga uangnya,” katanya.

Pihaknya menginginkan agar BKAD Kabupaten Cirebon segera mencairkan pembayaran proyek yang sudah selesai tersebut. Sebab, untuk mengerjakan proyek-proyek itu, para kontraktor kebanyakan uangnya dapat pinjam dari bank atau dari orang lain. Dan seharusnya ada kebijaksanaan dari pemerintah daerah, jika alasannya belum ada Plt Bupati Cirebon.

“Kita ingin uang itu secepatnya dicairkan. Berhubung kita memakai uang sendiri untuk mengerjakan proyek itu. Tidak dengan uang muka. Karena target pengerjaan proyek tersebut harus selesai sesuai dengan kalender yang sudah ditentukan,” tandasnya. (gfr)