Home » Cirebon » Jalan Tol Jakarta – Surabaya Jadi Solusi, Menhub: Satu Kebahagiaan, Liburan Tidak Ada Isu Macet

Jalan Tol Jakarta – Surabaya Jadi Solusi, Menhub: Satu Kebahagiaan, Liburan Tidak Ada Isu Macet

CIREBON – Dengan adanya akses Tol yang nyambung dari Jakarta hingga Surabaya. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya sangat berterimakasih kepada rekan kerjanya yaitu Kementerian PU dan BUMN, bahkan ada beberapa jalan tol saat ini di gratiskan.

“Satu kebahagiaan yang saya alami di liburan Natal dan Tahun Baru ini tidak ada isu kemacetan, artinya jalan tol Jakarta – Surabaya ini sangat memberikan solusi,” kata Budi Karya disela-sela kunjungannya di Rest Area 207 A Tol Palikanci, Sabtu (29/12/2018).

Diakuinya, dengan adanya jalan tol penghubung Trans Jawa ini mulai dari Jakarta – Semarang yang semula 8 jam sekarang bisa 5 jam. Jakarta – Solo hanya 6 jam dan Jakarta – Surabaya 9-10 jam.

Tapi pihaknya tidak ingin cukup sampai disini saja, ada tugas dari Pak Presiden kepadanya bahwa konektivitas itu harus, tapi fungsi jalan tol itu bukan hanya sekedar menghubungkan Jakarta – Semarang – Solo hingga Surabaya saja. Sebenarnya ada arti dari jalan tol itu bagi masyarakat sepanjang jalan tol itu.

“Kita akan buktikan bahwa jalan tol ini memberikan makna yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya sekitar jalan tol. Yaitu UMKM di sepanjang jalan tol tepatnya di rest area. Masyarakat hanya membayar 15 juta/tahun. Saya kira disetiap daerah ada makanan khas di rest area sangat menarik juga. Jadi jalan tol Jakarta – Surabaya bisa membangkitkan ekonomi masyarakat di sepanjang jalan tol itu,” katanya.

Dikatakan Budi, rest area sepanjang jalan tol Jakarta – Surabaya ada sekitar 61 rest area. Pada saat hari biasa atau liburan saat ini tidak menjadi masalah. Namun ketika pada saat lebaran memang tempatnya kurang.

“Ini harus di sikapi, tapi dengan menambah tempat parkir dan sebagainya. Karena kalau terlalu banyak rest area kemudian gak laku kasian juga toh masyarakatnya. Jadi tetap segini saja dulu yang paling penting adalah lahan parkirnya di luaskan, kalau lebaran masyarakat bisa lebih leluasa dan daya tampungnya lebih banyak,” jelasnya.

Saat disinggung mengenai persiapan liburan pergantian tahun baru. Budi memastikan pada saat liburan pergantian tahun baru itu tidak ada kepadatan. Karena puncaknya pada tanggal 21 kemarin. “Kalau seandainya ada kepadatan kita gunakan contra flow. Untuk masa liburan Natal kemarin naik 3 persen. Dan puncak arus balik di prediksi tanggal 2 Januari 2019,” pungkasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*