CIREBON – Meminimalisir kejadian tabrak belakang yang sering terjadi di ruas jalan Tol. Tol Jasamarga Cabang Palikanci Cirebon melakukan operasi gabungan kelaikan kendaraan over dimensi dan over load (Odol) di Rest Area KM 208B Tol Palikanci, Rabu (9/1/2019).
Manager Traffict Management PT Jasamarga Cabang Palikanci Cirebon, Agus Hartoyo mengungkapkan, kegiatan pada hari ini ialah operasi gabungan dengan melibatkan Satlantas Polres Cirebon dan Cirebon Kota, PJR, Dishub Kabupaten Cirebon dan Denpom III/3 Cirebon adalah tentang kelaikan kendaraan over dimensi dan over load yang bertujuan adalah untuk menekan sikap fatalitas angka kecelakaan khususnya di tabrak dari belakang.
“Selama ini kejadian tabrak dari belakang banyak sekali, yang ditimbulkan oleh kendaraan yang over dimensi maupun yang over load,” kata Agus Hartoyo kepada wartawan disela-sela operasi gabungan tersebut.
Dikatakannya, karena kendaraan yang bermuatan over maka secara otomatis akan berjalan pelan. Sedangkan untuk jalan tol untuk kecepatan sudah diatur. “Tabrak belakang banyak kejadian seperti luka cukup berat bahkan korban meninggal. Pada bulan Desember saja tercatat ada 8 kejadian diantaranya 1 korban meninggal dunia,” ungkap Agus.
“Kegiatan ini juga untuk menekan tingkat kecelakaan itu, selain itu juga kerusakan pada badan jalan baik tol maupun non tol,” sambungnya.
Lebih lanjut disampaikan Agus, hal ini juga berupaya untuk mengurangi atau menghilangkan dari beban kendaraan yang selama ini kelebihan muatan rata- rata di atas 5 ton. “Kendaraan yang terjaring hingga siang ini sekitar 40 kendaraan yang over load ada 4 kendaraan. Namun yang over dimensi banyak sekali. Sedangkan sanksi over load itu beban muatan harus di kurangi,” katanya.
Diakuinya, kendaraan yang over load itu akan di kandangkan. Nantinya pengemudi harus memanggil pengusaha atau temanya untuk memindahkan atau mengurangi beban muatan tersebut.
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Cirebon, Iptu Endang Kusnandar mengatakan untuk kendaraan truk yang melebihi muatan terutama diruas jalan tol Palikanci, Desember hingga Januari ini ada sekitar 8 kejadian. Kebanyakan akibat terlalu pelan yang melaju dibawah kecepatan rata-rata.
“Karena muatan berat, maka kecepatan maksimal kendaraan itu 30-40 KM/Jam saja. Sehingga untuk pengendara lain yang menggunakan kecepatan standar itu terganggu. Kebanyakan kejadian laka lantas itu pada malam hari sampai pagi hari. Kebanyakan tabrak belakang dan korbannya mobil yang menabrak mobil yang bermuatan over load tersebut,” katanya. (gfr)